Lihat ke Halaman Asli

Novel Segitiga Bertuah, Harta Karun Nusa Utara

Diperbarui: 28 Mei 2016   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1429278178780308976

Novel Segitiga Bertuah, Harta Karun Nusa Utara,tentang kisah seru 6 orang PNS dalam menguak harta karun di kepulauan utara Indonesia


 

Selama ini jarang kita temui novel yang berkisah tentang kehidupan PNS di pasaran. Kisah yang paling banyak kita temui adalah kisah tentang cinta-cintaan dan kisah tentang remaja-remajaan. Di tengah maraknya novel-novel dengan tema-tema tersebut, kini hadir di hadapan para pembaca sebuah novel yang berbeda dan jarang ditemukan karena menyuguhkan cerita tentang kehidupan para PNS.

Kehidupan PNS yang diceritakan pun tergolong unik karena berkisah tentang kehidupan PNS di daerah perbatasan, di daerah kepulauan paling utara Indonesia. Yang menarik, ternyata bukan itu yang menjadi cerita utamanya. Kisah utamanya adalah tentang kisah bagaimana enam orang PNS yang secara tak sengaja terlibat dalam petualangan seru dalam menguak mitos dan legenda tentang harta karun di sekitar kepulauan paling utara Indonesia tersebut.

Terkait dengan kisah pencarian harta karun, penulis memang tertarik untuk mengangkat tema ini karena Indonesia sendiri terkenal dengan kisah-kisah harta karunnya yang jarang diangkat ke dalam sebuah cerita, padahal pada kenyataannya sudah banyak yang menemukan harta karun di Indonesia. Ironisnya yang menemukan dan mengambil keuntungan dari harta karun tersebut sebagian besar adalah bangsa asing.

Kalau dulu ada pembaca yang  mungkin sempat menonton film Amerika yang terbilang sukses yang berjudul “National Treasure” tentang petualangan berburu harta karun Amerika, maka menurut penulis, seharusnya julukan “National Treasure” itu juga pantas disandang oleh Indonesia. Novel ini hadir untuk mengisahkan dan mengusung hal tersebut sebagaimana jargon yang tertulis dalam sampul novelnya yaitu “Indonesian National Treasure, One of The Mystery of The National Treasures of Indonesian Kingdoms”.

Novel ini tentu saja diperuntukkan bagi para pembaca umum tidak hanya ditujukan secara khusus kepada para PNS semata. Di dalamnya disuguhkan semacam “tantangan” kepada para pembaca berupa teka-teki dan simbol-simbol rahasia yang harus dipecahkan yang pada nantinya akan membawa para pembaca kepada rahasia harta karunnya. Sangat menarik bagi para pembaca, terutama yang tertarik dengan novel-novel berbau petualangan dan serial detektif.

Pada bab-bab awal, dikisahkan tentang para tokoh utama yang berprofesi sebagai PNS dan beberapa kisah menarik mereka dalam bekerja di bagian paling utara dari kepulauan Indonesia. Pada bab-bab pertengahan hingga akhir cerita, petualangan berpindah pada cerita bagaimana mereka dengan menantang maut berusaha untuk menemukan harta karunnya sebelum diambil alih oleh para pemburu harta karun jahat yang juga ternyata sedang mengincar harta karun tersebut. Mendekati akhir cerita tersebut, pembaca juga bisa menemukan mengapa novel ini berjudul “Segitiga Bertuah”.

Yang menarik lagi dari novel ini, yang mungkin membuatnya sebagai novel anti mainstream adalah penulis menambahkan cerita tambahan pada suatu bab khusus di bagian paling akhir cerita yang oleh penulis disebut sebagai extended atau special chapter.Cerita yang terkait dengan kehidupan pribadi salah satu tokoh utamanya namun secara keseluruhan tidak terkait dengan cerita utamanya. Jangan kaget, kalau mood para pembaca akan berubah drastis setelah membaca bagian ini. Penulis sengaja membuat bagian ini sebagai suatu persembahan kepada orang tua penulis.

Terakhir, penulis juga mencoba dalam novelnya ini untuk memotret keindahan dan suasana kehidupan di daerah perbatasan Indonesia pada umumnya dan kepulauan paling utara Indonesia pada khususnya. 

Jadi, tunggu apalagi, segera pesan novelnya di sinihttp://www.nulisbuku.com/books/view/segitiga-bertuah-harta-karun-nusa-utaradan rasakan petualangan serunya!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline