Lihat ke Halaman Asli

Muhammad AdiSeptian

calon sarjana

Kuliah Online Menghambat Imajinasi

Diperbarui: 28 Juni 2021   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Pandemi covid-19 hingga saat ini masih tetap berlangsung. Kuliah online menjadi polemik bagi sebagian mahasiswa.  Seluruh aktifitas dan kegiatan belajar mengajar  masih dilakukan secara daring atau online. Kegiatan seperti ini telah berlangsung selama hampir dua tahun. Dalam hal ini sebagian mahasiswa merasa di untungkan dan sebagian nya lagi merasa dirugikan

Berkesempatan untuk mewawancarai dua orang mahasiswa dari universitas yang berbeda, dalam hal ini Izhar Fahmi merupakan seorang pekerja sekaligus mahasiswa di Universitas Pamulang dan Hilman seorang mahasiswa dari Universitas Satya Negara Indonesia memberikan keterangan terkait pengalaman yang ia rasakan dalam melakukan kegiatan kuliah online

Izhar Fahmi menjelaskan bahwa kuliah online merupakan kegiatan yang tepat untuk dirinya, sebab ia merupakan seorang pekerja yang minim waktu untuk melakukan kegiatan kuliah secara tatap muka. “kuliah online memberikan saya banyak waktu luang untuk beristirahat, berbeda pada waktu kuliah tatap muka, pulang kerja mau tidak mau saya harus berangkat ngampus”. Ujar Fahmi

Fahmi melanjutkan, dengan kuliah online ia bisa melakukan kegiatan belajar dimanapun. Ketika pulang dari tempat kerja nya, ia bisa melakukan kegiatan belajar sambil istirahat tanpa harus berangkat ke kampus.” Walaupun terkadang kurang efektif dalam proses belajar nya, kuliah online sangat membatu saya yang statusnya  pekerja sekaligus mahasiswa”, lanjut fahmi

Lain hal dengan yang dirasakan oleh Hilman yang merupakan mahasiswa Reguler atau mahasiswa aktif. Hilman, ditemui di kediaman nya pada tanggal 26 juni 2021. Memberikan pendapat nya terkait dengan kuliah online, “ketika disuruh memilih, lebih baik saya menghadiri kelas secara langsung atau dengan sistem tatap muka, sebab dengan melakukan hal tersebut sedikitnya saya bisa memahami secara langsung materi materi yang diberikan oleh dosen berserta dengan analogi-analogi yang ia berikan”, ujar Hilman

Hilman juga menambahkan bahwa kuliah online membuatnya merasa kehilangan masa kuliah. Ia merasa kuliah online memaksa ia fakum dalam berorganisasi, sekarang semua dilakukan secara online. “Imajinasi saya menjadi terhambat dengan adanya kuliah online ini. kuliah tanpa diskusi, tanpa melakukan banyak kegiatan di kampus, itu sama halnya dengan anak-anak sekolah dasar”, ucap Hilman.

 “kuliah online memaksa saya untuk memahami materi materi yang diberikan tanpa dilekapi dengan contoh dan juga kasus kasus terkait materi tersebut agar mudah dipahami. Jika hal ini terjadi pada waktu kuliah tatap muka, mungkin saja saya bisa mendiskusikannya secara langsung kepada teman yang lebih paham tanpa ribet harus chat, telpon dan lainnya yang terjadi seperti sekarang ini”. Lanjut Hilman

Pandemi covid-19 telah membuat banyak perubahan khususnya di dunia pendidikan. Hingga sampai saat ini kuliah online masih menjadi pro dan kontra di kalangan Mahasiswa. Entah sampai kapan situasi sepeti ini akan terus terjadi. Berbagai upaya dan harapan sudah disampaikan dari mahasiswa kepada pimpinan universitas terkait kuliah online. Harapan bagi seluruh mahasiswa agar kedepannya sistem kuliah online ini dapat segera di evaluasi agar proses belajar mengajar tetap bisa berjalan secara efektif.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline