Lihat ke Halaman Asli

Problem Solving

Diperbarui: 9 September 2022   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari ini. Kegiatan diskusi. Masih dalam kegiatan PPG Dalam Jabatan 2022 Ktegori 2. Topik bahasannya "penentuan penyebab masalah". Mulai dari pukul 08:00-11:00. Semua peserta berperan aktif. Memposisikan diri sesuai perannya masng-masing.

Satu orang menjadi host. Mempersilahkan presenter yang sudah terdaftar di dalam dilist chat box. Kemudian hasil dari salah satu presenter. Dianalisa bersama.

Ada yang menanggapi karena kurang spesifiknya akar penyebab masalah, kemudian merefisi kata-demi kata, tidak sedikit pula yang membanjiri apresiasi. Forum yang sangat dinamis. Mencerminkan manusia berfikir dengan kesadaran kritis.

Kalo kata paulo freire tokoh pendidikan dari brazil. Kesadaran kritis merupakan salah satu tujuan menciptakan tatanan masyarakat yang manusiawi. Manusia awalnya memiliki kesadaran magis. Berinteraksilah dengan masyarakat dan linkungan sekitar. Naik kesadarannya ke kesadaran naif. Lalu mengenyam pendidikan. setelah lulus diharapkan memiliki kesadaran kritis.

Tanpa diminta akan selalu membantu. Meski tidak ditanya, memberikan masukan-masukan positif tanpa menyinggung siapapun. Sehinnga mampu memberikan problem solving dimanapun berada.

Ini semua bukan tercipta begitu saja. Tentu atas bimbingan dan stimulus yang diberikan oleh dosen di kelas tadi. Namanya, Bapak Dr. Udi Samanhudi. Salah satu putra terbaik Banten. Lulusan S1 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Studi doktoralnya selesai pula di Inggris. Tepatnya di Quween's University of Belfast.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline