Menurut KBBI Karya sastra merupakan sebuah karya tulis, yang jika dibandingkan dengan tulisan lain memiliki berbagai ciri keunggulan seperti halnya keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya, drama, epik, dan lirik.1 Adapun beberapa jenis karya sastra diantaranya, sastra daerah, sastra dunia, sastra hiburan, sastra Indonesia, dan sastra lainnya. Karya sastra itu sendiri berisikan pengalaman sang penulisnya sendiri.
Puisi dikategorikan sebagai karya sastra yang paling unik dan penuh akan keindahan. Dikarenakan puisi ini tercipta dari imajinasi serta berasal dari pengalaman yang dialami oleh penyairnya sendiri yang dibuat sedemikian rupa ke dalam bahasa yang memiliki konsep penuh akan keindahan. Namun, kita perlu mengaitkan puisi dengan riwayat pengarangnya serta kondisi lingkungan masyarakat yang menjadi konteks penciptaan karya yang dibuatnya agar dapat memahami makna puisi yang disampaikan oleh pengarang secara lebih mendalam. Ada banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan kritik terhadap karya sastra, seperti: pendekatan semiotika, ekspresif, objektif, masih banyak lagi pendekatan untuk menganalisis sebuah puisi.
Kemampuan dalam menganalisis puisi merupakan suatu perkara yang bisa dibilang sulit bagi para pembaca, akan tetapi menganalisis puisi sangat diperlukan agar pembaca mampu memahami makna yang terkandung secara mendalam setiap baitnya yang disampaikan dalam puisi tersebut. Puisi merupakan sebuah cara untuk menuangkan ide serta gagasan yang merangsang imajinasi dan melibatkan perasaan, penglihatan, pendengaran, serta perabaan dalam penyusunan kata yang berirama.
Pendekatan objektif, merupakan pendekatan yang berpusat kepada perhatian kepada puisi itu sendiri. Puisi dianggap sebagai objek yang bisa mencukupi pribadinya sendiri. Karena dianggap sebagai dunia otonom, maka penafsiran, dan penilaian didasarkan pada puisi itu sendiri tanpa melihat penyair, pembaca maupun kondisi lingkungan sekitar ketika puisi tersebut dibuat. Dalam lingkup puisi, pendekatan objektif ini menguraikan bahwa karya sastra itu tidak hanya merupakan satu sistem norma, melainkan terdiri dari beberapa strata ataupun lapis norma.
"Hujan Bulan Juni"
Karya : Sapardi Djoko Damono
Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya