Lihat ke Halaman Asli

Dari LimbahJadi Cuan, Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas DIponegoro Ubah Limbah Kotoran Ternak menjadi Pupuk Organik

Diperbarui: 13 Februari 2023   11:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media Poster Pembuatan Pupuk dari Kotoran Ternak

Gambirmanis (28/1/2023) - Pada Sabtu, 28 Januari 2023 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 UNDIP melakukan program monodisiplin yaitu Pelatihan"Pembuatan Pupuk Kompos dari kotoran Ternak" di rumah kepala desa dengan dihadirin oleh warga Dusun Tileng. 

Kompos sendiri merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Pupuk kompos memiliki keunggulan yaitu menghasilkan panen yang lebih segar, mengandung zat yang dapat menyuburkan tanah, mengurangi volume limbah, menghemat biaya kelola limbha, dan memiliki nilai jual yang tinggi dibanding bahan lainnya.

Kotoran sapi memiliki kadar serat yang tinggi seperti selulosa sehingga untuk memaksimalkan dalam pembuatan pupuk kotoran kandang harus dilakukan pengomposan agar menjadi pupuk kompos dengan rasio C/N 20. Selain itu kotoran kandang juga memiliki kadar air yang tinggi, sehingga perlu dikeringkan atau disimpan dalam waktu yang cukup lama jika ingin digunakan.

Oleh karena itu, Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP "Pembuatan Pupuk Kompos dari kotoran Ternak" di rumah kepala desa dengan dihadirin oleh warga Dusun Tileng. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan yaitu cangkul, ember, karung, kotoran sapi molases (Tetes tebu), Kapur dolomit, Air dan EM4 Pertanian.

Berikut langkah -- langkah pembuatan pupuk dari kotoran sapi :

Pertama, Siapkan Alat dan Bahan yang digunakan

Kedua, Kotoran sapi diratakan dan ditaburi kapur doloit diatasnya

Ketiga, Campurkan EM4 Pertanian, molase dan air ke dalam ember

Keempat, Setelah larutan tercampur, cecerkan diatas kotoran sapi Aduk bahan secara merata dan tutup menggunakan karung

Kelima, Proses menjadi pupuk berlangsung selama 3 minggu, dan setiap minggu pupuk harus dibalik

Sebagai tindak lanjut program monodisiplin yang dilakukan oleh seorang mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro 2023 di Desa Gambirmanis, diharapkan pelatihan tersebut dapat bermanfaat dan digunakan langsung. Diharapkan juga dapat ditiru dan diterapkan secara langsung oleh warga Desa Gambirmanis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline