Tahun 2020 seakan menjadi tahun yang penuh diingat oleh dunia saat ini. bagaimana tidak, seluruh negara dari berbagai belahan dunia sedang berperang dengan suatu musuh yang mustahil terlihat oleh pandangan mata, musuh itu merupakan wabah covid-19 yang sudah menjangkiti hampir 7,7 juta kasus orang yang terinfeksi Covid-19 dan 427.532 kematian akibat wabah ini. Amerika Serikat, hingga saat ini merupakan negara dengan jumlah kasus terkonfirmasi terbanyak dengan total 2,2 juta orang terinfeksi dan 118 ribu kematian. Data-data tersebut dilansir dari worldometers.info.
Tak hanya Amerika Serikat yang menjadi negara tertinggi, kini negara negara di kawasan Amerika Latin atau selatan pun disebut menjadi pusat episentrum baru penyebaran wabah Covid-19, WHO selaku organisasi kesehatan dunia menyebut bahwa kawasan Amerika Selatan tersebut sudah mengalami penularan mencapai angka 5,3 jiwa. Negara Brazil menjadi negara Amerika Latin yang memiliki jumlah kasus positif hingga lebih dari 765.154 kasus dengan jumlah kematian mencapai 40.000 jiwa. Negara Meksiko juga mengalami peningkatan angka kematian harian yang mencapai 708 korban meninggal dunia yang menjadikannya negara tertinggi kedua setelah Brazil dengan jumlah 129.276 positif dan 15.883 meninggal dunia. Beberapa data tersebut dihimpun dari John Hopkins University. Ada beberapa faktor yang menyebabkan brazil menjadi negara Amerika Latin dengan peningkatan jumlah kasus secara pesat. Pemerintah Brazil yang cukup meremehkan, serta fasilitas yang kurang memadai menjadi kunci mengapa Barazil menjadi salah satu pusat Episentrum penyebaran virus corona di Amerika Latin.
Wabah Covid-19 berhasil membuat aktivitas dunia berhenti sejenak dan hal ini tentu sangat berpengaruh ke dalam berbagai sektor, sektor ekonomi menjadi yang paling terdampak akibat wabah ini. Amerika Serikat tentu sangat merasakan dampak buruk terhadap sektor ekonomi akibat pandemik Covid-!9. Amerika Serikat kini sedang mengalami fase terburuk dalam pertumbuhan ekonomi mereka dengan mencatatkan Minus 4,8% dalam Produk Domestik Bruto mereka di Triwulan1 tahun ini. Selain itu, menurut Nourel Robbeni, seorang profesor di New York Stern University School of Business juga mengungkapkan bahwa Amerika Serikat kemungkinan akan mengalami Resesi Ekonomi dalam jangka waktu yang panjang. ungkapan sang professor tersebut tidak bisa dianggap remeh karena ia merupakan orang yang memprediksi akan terjadi krisis finansial global pada 2008 lalu. prediksi mengenai resesi ekonomi mulai terlihat dengan banyak nya angka pengangguran di negara tersebut serta pasar modal saham di AS mengalami keanjlokan yang sangat parah. Hal ini menguatkan prediksi Resesi ekonomi dalam jangka panjang akan dialami oleh Amerika Serikat.
Sementara itu, Negara-negara Amerika Latin seperti Brazil dan Meksiko juga mengalami kemunduran ekonomi akibat dampak Covid-19. Meksiko diprediksi akan mengalami kontstraksi ekonomi terparah sejak tahun 1932, hal ini karena kemerosotan harga minyak akibat dampak dari covid 19, kemudian Bank Central Mexico juga memaparkan skenario terburuk bahwa PDB negara Mexico akan Minus hingga 8,8%. selain Mexico, Brazil juga mengalami kemunduran ekonomi akibat kebijakan Lockdown yang membuat perputaran ekonomi di negara tersebut mati total. Dengan semakin meningkatnya kasus di negara Brazil tersebut, diprediksi negara Brazil akan mengalami Kolapse dalam bidang ekonomi akibat Covid-19.
Berbicara mengenai analisa hubungan Amerika Serikat dengan Negara Amerika Latin disituasi saat ini, sudah tentu saat ini hubungan nya tidak akan terlepas dari kerjasama diberbagai sektor yang krusial dalam menghadapi Covid-19 ini. Sektor Ekonomi dan Kesehatan menjadi faktor penentu dalam hubungan Amerika Serikat dengan Negara Negara Amerika Latin seperti Brazil dan Meksiko saat ini. Amerika Serikat perlu mengupayakan kesinambungan dengan negara-negara tersebut karena melihat dampak buruk yang akan dirasakan amerika serikat baik secara langsung atau tidak langsung jika negara negara dikawasan Amerika Latin tersebut mengalami kemerosotan Ekonomi.
Kecenderungan pemimpin negara AS dan Brazil yang sama sama menganggap enteng covid-19 telah menghadirkan bencana besar bagi negara nya masing masing, baik Donald Trump (Presiden AS) maupun Jair Bolsonaro (Presiden Brazil) pada awalnya tidak menganggap keberadaan virus corona menjadi suatu permasalahan yang serius. Kini dengan jumlah angka Positif dan angka kematian yang terus melesat sudah seharusnya kedua pemimpim negara tersebut melakukan kerjasama dalam menghadapi virus corona tersebut. kerjasama ini tentu akan sesuai dengan National Interest dari setiap negara nya masing masing. Ekonomi menjadi sektor yang perlu diselamatkan mengingat rentannya negara negara Amerika Latin dalam menghadapi ancaman Resesi Ekonomi. Satu satunya jalan menyelamatkan ekonomi baik di negara Amerika Serikat maupun Negara negara Amerika Latin yakni dengan mencegah virus corona ini terus menjangkiti wilayah mereka. tentu jika kita kaitkan hal ini dengan kajian hubungan internasional yakni perlu adanya kerjasama antar negara negara dalam upaya mencapai kepentingan nasional nya masing masing, dalam hal ini terdapat dalam liberalisme.
melihat apa yang terjadi saat ini tentu semakin menguatkan pandangan bahwa kini Studi Keamanan Internasional dalam kajian Hubungan internasional tidak lagi berpusat hanya pada Military Power saja, Isu Kesehatan juga merupakan bagian penting dalam Studi Keamanan Internasional saat ini. Isu kesehatan jika diabaikan tentu akan berdampak luas pada sektor sektor keamanan lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H