Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Ilyasa Nur Fatikha

Agroecotechnology Student

Tetap Mengabdi di Kala Pandemi

Diperbarui: 11 Agustus 2020   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses Pembuatan Sistem Vertikultur dari Botol Bekas oleh Pelajar Terdampak Covid

Kabupaten Bogor (08/20), Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan masyarakat, wabah ini memberikan dampak baik pada sektor kesehatan, sosial, maupun ekonomi. 

Social dan physical distancing di terapkan, ditutupnya tempat-tempat umum, sekolah dan perguruan tinggi beralih ke metode online, gelombang PHK bagi para karyawan maupun buruh, protokol kesehatan di setiap aktivitas sehari-hari, dan lesu nya perekonomian. Hal ini menjadi sangat genting dan tentunya diperlukan upaya-upaya dalam mencegah penyebaran wabah Covid-19 serta inovasi, ide, dan komunikasi dalam kehidupan di masa pandemi.

Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) tetap melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di masa pandemi, namun kali ini dilakukan dengan konsep yang berbeda. KKN Tim 2 Undip 2020 dilaksanakan dengan konsep KKN mandiri di tempat tinggal masing-masing mahasiswa atau disebut dengan istilah "KKN Pulang Kampung". 

KKN ini megusung tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid 19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's)" dan dilaksanakan mulai 05 Juli hingga 15 Agustus 2020.

Salah satunya adalah Muhammad Ilyasa Nur Fatikha, seorang mahasiswa KKN dari Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip yang melaksanakan KKN di sekitar tempat tinggalnya di RT 01 RW 06 Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ia mengajak para pelajar SD, SMP, dan SMK terdampak Covid 19 di RT nya memanfaatkan botol-botol plastik bekas untuk membuat sistem tanam vertikultur sederhana yang cantik untuk menanam sayur-sayuran. 

Ada dua model sistem vertikultur yang dibuat yaitu sistem gantung dan menggunakan frame kayu. Pembuatan sistem vertikultur ini dibuat dengan beberapa tahapan yaitu sortasi dan pembersihan botol, pemotongan botol, pelubangan, pengecatan, pemasangan tali/pengait, pengisian media tanam dan penanaman tanaman.

"Anak-anak sangat antusias dalam proses pembuatannya dan banyak belajar tentang sistem vertikultur ini serta tentang budidaya tanaman sayuran" Kata Ilyasa, Jumat (17/07/2020).

Kegiatan KKN Membuat Sistem Vertikultur dari Botol Bekas dengan Pelajar Terdampak Covid

Kegiatan ini dilakukan untuk memanfaatkan kekosongan waktu sekolah akibat pandemi dan mengenalkan budidaya tanaman yang ramah lingkungan secara vertikultur dengan memanfaatkan botol-botol bekas di pekarangan rumah. Diharapkan para pelajar dapat menambah pengalaman serta ilmu dalam masa pandemi dan mempraktekan langsung di rumahnya masing-masing.

Dalam kegiatan KKN lainnya, Ia juga membuat kebun mini percontohan "Apotek Hidup Berbasis Tanaman Rimpang" di salah satu pekarangan warga RT setempat. Lahan di pekarangan warga tersebut diolah kemudian ditanami benih beberapa tanaman obat rimpang seperti jahe, lengkuas, kunyit, temulawak, dan kencur. Masing-masing jenisnya ditandai dengan diberikan papan nama tanaman.

Apotek Hidup Berbasis Tanaman Rimpang

Pembuatan apotek hidup tanaman rimpang atau empon-empon ini dibuat sebagai salah satu upaya dalam menyediakan obat-obat tradisional atau jamu untuk meningkatkan imunitas tubuh, baik di kala pandemi maupun pasca pandemi serta untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat. Diharapkan dengan adanya apotek hidup tanaman rimpang ini masyarakat dapat menjaga daya tahan tubuhnya dan juga dapat mengurangi biaya pengeluaran untuk obat-obatan ataupun suplemen. Tak lupa, Ia juga membagikan buku saku tentang cara pemanfaatan tanaman rimpang tersebut sebagai obat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline