Lihat ke Halaman Asli

Prinsip Produksi dalam Ekonomi Islam

Diperbarui: 3 Juli 2021   01:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prinsip Produksi dalam Ekonomi Islam (markus-spiske)

PRINSIP PRODUKSI DALAM EKONOMI ISLAM

Produksi merupakan urat nadi dalam kegiatan ekonomi. Tidak akan pernah ada kegiatan konsumsi, distribusi, ataupun perdagangan barang dan jasa tanpa diawali oleh proses produksi. 

Produksi merupakan proses untuk menghasilkan suatu barang dan jasa, atau proses peningkatan utility (nilai) suatu benda. Dalam istilah ekonomi, produksi merupakan suatu proses siklus kegiatan-kegiatan ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa tertentu dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi (amal/kerja, modal, tanah) dalam waktu tertentu. ( Marathon, 2001 )

A.Definisi Produksi

Kata produksi telah menjadi kata Indonesia setelah diserap ke dalam pemikiran ekonomi bersamaan dengan kata distribusi dan konsumsi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, produksi diartikan sebagai proses mengeluarkan hasil atau pengahasilan. Dalam kamus Inggris-Indonesia oleh Jhon M. Echols dan Hasan Sadily kata "production" secara linguistik mengandung arti pengahasilan ( Jhon M. Echols dan Hasan Sadily, 1996).

Dalam teori konvensional, disebutkan bahwa teori produksi ditunjukan untuk memberikan pemahaman tentang perilaku perusahaan dalam membeli dan menggunakan masukan( input )

Baca juga : Harta (Mal) Dalam Pandangan Ekonomi Islam

Untuk produksi dan menjual keluaran atau produksi. Lebih lanjut ia menyebutkan teori produksi juga memberikan penjelasan tentang perilaku produsen dalam memaksimalkan keuntungannya maupun mengoptimalkan efesiensi produksinya ( Adiwarman, 2007 ).

Tri Pracoyo dan Antyo Pracoyo ( 2006 ) mendefinisikan bahwa produksi sebagai suatu proses mengubah kombinasi input menjadi output. Pengetartian produksi tidak hanya terbatas sebagai proses pembuatan saja tetapi juga sebgai penyimpanan, distribusi, pengangkutan, pengemasan kembali hingga pemasaranya. Istilah produksi berlaku untuk barang maupun jasa. 

Setiap produsen dalam melakukan kegiatan produksi diamsusikan dengan tujuan memaksimumkan keuntungan. Masalah pokok yang di hadapi produsen dalam melakukan kegiatan produksi adalah berapa output yang harus diproduksikan dan bagaimanakah mebgombinasikan berbagai input ( faktor produksi ) agar dapat menghasilkan output yang secara efesien ( Mannan, 1993 ).

Baca juga : Uang Dalam Perspektif Ekonomi Islam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline