Lihat ke Halaman Asli

Muhammad andikaapriansyah

Universitas Ahmad Dahlan

Guna Menunjang Program Bantul Bebas Sampah, KKN UAD Buat Ecobrick dan Ecoenzyme

Diperbarui: 1 Maret 2023   01:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemanfaatan bata ramah lingkungan "ECOBRICK" oleh KKN UAD Reguler 101 unit X.B.3. Dokpri

Indonesia kejar target bebas sampah plastik 2025. Dalam setahun, produksi sampah di Indonesia mencapai 25,6 juta ton, dengan sumbangan terbesar berasal dari sisa makanan dan plastik. Menanggapi hal ini, Pemerintah kabupaten Bantul menyusun strategi untuk mewujudkan "Bantul Bersih Sampah 2025".

KKN UAD Reguler 101 X.B.3 memiliki program kerja unggulan di dusun Karanganyar, Gadingharjo, Sanden yang tentunya selaras dengan program yang diadakan oleh Pemerintah kabupaten Bantul yaitu pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi bata ramah lingkungan dan pupuk dari sisa makanan (ECOBRICK & ECOENZYME) .

ECOBRICK merupakan kerajinan botol plastik yang diisi dengan limbah non biological kemudian dipadatkan untuk dijadikan sebagai blok (Brick) bangunan yang dapat digunakan kembali. Kerajinan ini dapat digunakan untuk membuat tempat sampah, pot, kursi, dan meja.

Sosialisasi "ECOENZYME" disaksikan oleh Babinkamtibnas dan perwakilan dari Koramil. Dokpri

ECOENZYME adalah cairan organik yang berasal dari sampah dapur, contohnya buah yang sudah membusuk, sayuran sisa makanan, dan sisa nasi. Cairan dari limbah tersebut dapat digunakan sebagai pupuk cair sebagai sarana menyuburkan tanaman.

Dalam pembuatan ECOENYZYME, KKN UAD 101 unit X.B.3 memanfaatkan ember tumpuk untuk membuat pupuk tersebut. Selain pupuk yang di dapatkan, ember tumpuk juga bisa sebagai budidaya Maggot. Ember tumpuk yaitu dua ember yang ditumpuk dijadikan satu. Ember bagian atas untuk perkembangan Maggot dan pada bagian bawah untuk penampung cairan ECOENZYME.

Pada pengolahan ECOBRICK KKN UAD 101 unit X.B.3 menghimbau masyarakat dusun Karanganyar untuk dapat bekerja sama dalam pengolahan sampah dan daur ulang sampah. Hal tersebut dilakukan guna membiasakan ibu-ibu rumah tangga untuk memilah sampah organik dan anorganik serta pemanfaatan sampah menjadi barang yang berguna maupun pengolahan pupuk.

Kegiatan pengolahan ECOBRICK diawali dengan mensosialisasikan bagaimana cara membuat ECOBRICK kepada Kelompok Wanita Tani (KWT). Kemudian, unit KKN UAD 101 X.B.3 memilah sampah yang diterima dari Sodaqoh Sampah yang merupakan program kerja kelurahan Gadingharjo, guna memisahkan sampah yang akan digunakan untuk pembuatan ECOBRICK dan sisanya dijual.

" Karena ini masih desa dan masih tersedia lahan yang luas, masyarakat di dusun Karanganyar mengolah sampah masih dengan cara dibakar". Jelas Musthafa selaku kepala dusun Karanganyar.

Pengolahan sampah plastik maupun limbah dari rumah tangga ini untuk mengedukasi masyarakat dusun Karanganyar agar melakukan pemanfaatan sampah anorganik sehingga lebih berguna, mengingat sampah plastik membutuhkan waktu yang lama untuk terurai. Pemanfaatan bata ramah lingkungan ini nantinya dapat dikelola menjadi barang guna seperti meja, kursi, pot bung, blok bangunan dan lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline