Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Rizal Alma

Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sultan Agung

Keluhku di Atas Harapan

Diperbarui: 20 Mei 2023   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Duduk di teras memandang langit
Berharap burung menanyakan kabarku hari ini
Berharap angin menyajikan sajian istimewa
Berharap bulan membawakan kabar gembira

Meratapi nasib di persimpangan
Rela menggoyangkan pinggul kiri-kanan
Meneriakkan nyanyian pembelaan
Menodongkan wadah penuh harapan

Aku duduk di pelataran kios kosong
Membawa seikat harapan dari rumah
Kembali dengan senyum dan tangan kosong
Membawa kekecewaan dan amarah

Sang penerus tahta kekuasaan mencuriku
Melucuti hak dan kewajibanku
Bergerak mengatasnamakan kesejahteraan
Hatiku menggerutu, bibirku tiba-tiba tersenyum syahdu

Aku harus bagaimana?
Aku harus seperti siapa?
Aku harus bagaimana?
Aku siapa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline