Budaya korea kini memang sedang menjadi pembicaraan hangat di Indonesia, terutama pada kalangan remaja. Femonena korean wave menyebabkan terjadinya perubahan sosial serta budaya pada beberapa kalangan remaja di Indonesia. Perubahan ini didasari dengan berkembang nya teknologi secara pesat dan juga arus globalisasi yang semakin melaju hingga menyebabkan masuknya budaya asing ke dalam negeri salah satu nya ialah budaya korea.
Beberapa remaja di Indonesia begitu fanatik dengan hal yang berkaitan budaya korea, ini bisa kita lihat dari konsumsi film drama Korea yang banyak diminati oleh para remaja di Indonesia. Film drama Korea menjadi film yang terus menerus dibicarakan oleh para remaja korea di sosial media seperti Twitter, Tik-Tok, Instagram bahkan ketika mereka sedang berkumpul saja beberapa remaja sering kali membicarakan mengenai film drama Korea. Drama Korea juga menjadi film yang selalu di nantikan oleh para remaja karena memiliki episode yang panjang dan waktu penanyangan hanya seminggu sekali yang membuat para remaja di Indonesia begitu antusias ketika ada tayangan episode baru dari film drama Korea. Faktor yang melatarbelakangi tingginya tingkat konsumsi drama Korea pada kalangan remaja adalah mengenai aktordan aktris pemain film tersebut yang memiliki paras tampan dan cantik. Dengan ketampanan dan kecantikan yang dimiliki aktor dan aktris dalam film drama Korea, para remaja di Indonesia seperti orang yang langsung kehipnotis ketika menikmati sajian peran dari aktor dan aktris tersebut. Fenomena yang terjadi ketika mereka terhipnotis akan peran yang dimainkan sang aktor maupun aktris ialah para remaja mulai mengikuti sosial media dari pemeran film tersebut untuk mengetahui kegiatan serta berita aktual mengenai pemeran film tersebut, para remaja di Indonesia juga menyimpan foto dari pemeran film tersebut untuk dijadikan sebuah wallpaper di handphone maupun laptopnya, dan para remaja di Indonesia bahkan sampai mencetak foto pemeran film tersebut untuk dijadikan hiasan di dinding kamarnya.
Selain candu terhadap film drama Korea, fenomena Korean wave juga menjalar ke gaya hidup para remaja di Indonesia. Gaya hidup remaja Indonesia yang fanatik terhadap budaya Korea mulai mengalami perubahan seperti mengikuti potongan gaya rambut artis idolanya, mulai memberi aksesoris dan pernak-pernik ala Korea untuk menunjukkan sebuah jati diri bahwa diri nya merupakan seorang yang begitu mengidolakan dan fanatik terhadap budaya Korea. Tak sampai disitu, fenomena Korea Wave ini juga menjalar pada faktor konsumsi makanan, belum lama ini salah satu restoran cepat saji mengadakan sebuah kerja sama dengan boy band asal Korea, kerja sama ini menyebabkan terjadinya antrean pada restoran cepat saji tersebut di karenakan antusias yang begitu besar dari para pecinta budaya Korea untuk membeli produk tersebut. Bahkan, antrean tersebut terjadi ketika situasi pandemi Corona yang belum berakhir di Indonesia, namun para remaja seperti tidak peduli akan kondisi pandemi, mereka rela berebut dan antre untuk mendapatkan produk hasil kerja sama restoran cepat saji dengan boy band idola nya yang berasal dari Korea.
Fenomena Korean wave oleh beberapa para remaja di Indonesia sudah melekat sehingga menyebabkan kurangnya kesadaran akan budaya asli yang dimiliki oleh Indonesia, peran para remaja sebagai anak bangsa kini mulai rapuh seiring dengan budaya-budaya asing yang mulai digemari dan menjadi konsumsi bagi para remaja. Hal ini tentu harus menjadi perhatian lebih, agar kesadaran para remaja di Indonesia mengenai identitas bangsa Indonesia tidak pudar dan berganti seiring dengan masuknya budaya asing. Para remaja harus tetap ingat budaya asli mereka dan menjaga budaya yang telah diwariskan nenek moyang serta membanggakan identitas asli bangsa sebagai ciri khas yang tidak dimiliki oleh bangsa lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H