Lihat ke Halaman Asli

Dafa Rizky G

Muhammad Dafa Rizky Gunawan

"Pemancingan" Dulu Tempat Pengisi Waktu Luang, Kini Sepi Pengujung Karena Pandemi

Diperbarui: 8 Juli 2021   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

BOGOR  -- Pandemi virus corona mengakibatkan salah satu pemancingan di Sudimampir, Bogor, Jawa Barat menjadi sepi pengunjung. Situasi ini diakibatkan karena pandemi virus corona yang belum usai hingga saat ini, terlebih pemerintah sudah menetapkan kebijakan PPKM darurat yang mengakibatkan masyarakat harus membatasi aktivitasnya dan tidak melakukan aktivitas keluar rumah untuk mengurangi mobilitas.  

Pemilik pemancingan, Joko mengatakan bahwa pemancingan yang dimiliki nya kini semakin sepi akibat dari pandemi virus corona, para pengunjung yang hadir hanya terhitung jari. "Kini pemancingan sepi, walau masih ada peminatnya namun hanya sedikit yang datang," ungkap Joko, Rabu (30/06/2021).

Pemancingan merupakan salah satu tempat hiburan yang biasa di pilih oleh masyarakat untuk mengisi waktu luang dan menyalurkan hobi untuk menghilangkan rasa penat setelah bekerja. Selain itu, tempat pemancingan juga gemar mengadakan lomba memancing yang membuat masyarakat semakin terpacu dalam menjalankan kegemaran dalam memancing. Lomba mancing ini sudah menjadi aktivitas rutin sebelum pandemi, namun karena adanya pandemi hampir semua tempat pemancingan tidak mengadakan lomba mancing karena tidak ada peminatnya.

Pemancingan di Kp Sudimampir, Bogor, Jawa Barat menjadi salah satu dari pemancingan lainnya yang sepi pengunjung. Pemancingan ini biasanya selalu diramaikan oleh masyarakat pada setiap harinya bahkan pada saat hari libur pemancingan ini overload hingga tidak dapat menampung para pengunjung yang ingin memancing di pemancingan ini. Pemancingan ini biasanya menyediakan ikan sekitar 100kg perhari untuk para pengunjung memancing, namun akibat dari pandemi dan sepi pengunjung kini pemancingan ini hanya menyediakan ikan di kolam hanya sekitar 20kg saja. Dampak yang disebabkan dari sepinya pengunjung adalah merugi nya para pemilik pemancingan karena penghasilan yang didapatkan tidak bisa untuk menutup modal yang mereka keluarkan.

Pemilik pemancingan, Joko mengatakan bahwa "Sebelum pandemi pemancingan ini selalu ramai pengunjung, saat awal pandemi pun masih ramai pengunjung. Biasanya kami menyediakan ikan di kolam sekitar 100kg demi kepuasan para pengunjung dalam memancing, tapi kini saat sepi kolam hanya kami isi ikan sekitar 20kg itu pun tidak habis hingga dua sampai tiga hari." Joko juga mengatakan bahwa dirinya sangat merugi akibat pandemi virus corona ini. "Tentu sangat rugi, saat ini saya benar-benar sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena penghasilan dari pemancingan itu aja tidak bisa sampai menutup modal yang telah kami keluarkan." Ungkap Joko, Rabu (30/06/2021).

Merugi nya pemancingan saat pandemi harus bisa jadi perhatian untuk pemerintah juga, karena pemancingan merupakan sektor ekonomi kecil bagi para pemilik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, selain itu adanya pemancingan juga membantu para pedagang UMKM kecil seperti pedagang umpan mancing galatama, essen, jangkrik, dan juga kroto. Merugi nya pemancingan akibat sepi pengunjung mengakibatkan banyak pemancingan yang tutup. Pemerintah harus mencari solusi untuk hal ini, misalnya membuatkan program pemulihan ekonomi untuk sektor ekonomi kecil seperti pemancingan, program ini misalnya dipergunakan untuk menyediakan fasilitas yang nyaman, bersih dan sesuai protokol kesetahan di area pemancingan. Sehingga para pengunjung tetap bisa menjalani hobinya dan bisa untuk melepas penat saat hari libur.

Pemancingan Kp Sudimampir, Bogor, Jawa Barat menurunkan harga ikan dan juga biaya memancing untuk menarik kembali minat pengunjung yang ada, pemilik pemancingan Joko mengatakan " Karena putus asa sepinya pemancingan, kita sampai rela menurunkan harga ikan, seperti ikan mas yang biasanya 20.000/kg kini kita turunkan menjadi 16.000/kg. Selain itu untuk biaya mancing harian biasanya kita taruh di angka Rp.70.000/hari kini kita turunkan menjadi 40.000/hari. Cuma ini yang bisa kita lakukan agar pemancingan kembali ramai." Ungkap Joko, Rabu (30/06/2021).

Pandemi virus corona bukan hanya berdampak pada sepinya pengunjung bagi tempat pemancingan, ternyata harga ikan yang dibelinya dari pengepul ikan pun menjadi naik. Dampak benar-benar semakin terasa. Sudah pengunjung sepi, tidak bisa menutupi modal yang dikeluarkan, tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, kini ikan di pengepul pun menjadi naik akibat pandemi. Naik nya harga ikan di pengepul karena hanya sedikit ikan yang dibibitkan mengingat modal makan yang ternyata juga naik.

Pemilik pemancingan mengatakan bahwa "semuanya naik, harga di pengepul ikan saja menjadi naik karena modal pakan yang juga naik saat pandemi. Biasanya 12.000/kg dari pengepul kini naik menjadi 13.500/kg. Semakin merugi, karena pengujung tidak ada, modal tidak nutup dan sulit untuk membeli ikan lagi." Ungkap Joko, Rabu (30/06/2021).

Semoga keadaan pandemi ini cepat selesai dan pulih seperti semula. Karena kerugian semakin terasa bagi para pemilik pemancingan. Pengunjung pun tidak bisa menyalurkan hobi yang dimiliki akibat banyak nya pemancingan yang tutup dan tidak diadakan nya lomba pada tempat pemancingan. Selain itu, pengunjung juga masih takut untuk memancing mengingat korban virus corona semakin melonjak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline