Lihat ke Halaman Asli

Ujian Sumatif Pilihan Ganda: Ketika Berbeda tetapi Jawabannya Tetap A, B, C, dan D

Diperbarui: 23 November 2023   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selamat datang di era pembelajaran berdiferensiasi, di mana konsep ujian sumatif pilihan ganda memiliki nuansa baru yang menggairahkan! Ini bukan lagi tentang menebak-nebak jawaban di antara empat pilihan saja, tetapi tentang menebak-nebak bagaimana setiap siswa bisa meraih keberhasilan dengan cara mereka sendiri---meski jawaban tetap A, B, C, atau D.

Pertama-tama, kita perlu memahami bahwa ujian sumatif pilihan ganda dalam konteks pembelajaran berdiferensiasi adalah tentang memberikan pilihan yang seolah-olah bervariasi. Tapi, hei, jangan khawatir, pilihan tetap dalam bentuk A, B, C, atau D. Bagaimana kita bisa membedakan antara yang berbeda jika kita tidak memiliki kerangka referensi yang akrab?

Jadi, bayangkanlah, seorang siswa yang menyukai musik mungkin mendapatkan pertanyaan seperti ini: "Jika Beethoven hidup di zaman rock 'n' roll, apakah dia akan memilih A) Gitar Listrik, B) Drum, C) Piano, atau D) Semua di atas?" Bagi kita yang mengikuti perkembangan, jawabannya bisa saja terasa seperti tebak-tebakan, tetapi pilihannya masih dalam kerangka yang terkenal.

Kemudian ada siswa yang lebih suka matematika. Untuk mereka, pertanyaannya bisa berbunyi, "Jika 2x + 3y = 12, berapa nilai dari A) x, B) y, C) x + y, atau D) Semua di atas?" Meskipun kita berada di era diferensiasi, kita tetap memberi pilihan yang umum ditemui di buku-buku matematika klasik.

Selanjutnya, mari mengapresiasi upaya guru-guru yang berusaha memberikan variasi dalam konteks pilihan ganda. Seorang guru mungkin memberikan pertanyaan dengan konteks sehari-hari seperti, "Apa makanan kesukaan Albert Einstein? A) Burger, B) Sushi, C) Kebab, atau D) Salad." Siswa bisa merasa seperti sedang berpartisipasi dalam acara kuis kuliner, tetapi kita tetap pada pilihan yang dikenal.

Jadi, apakah ini benar-benar pembelajaran berdiferensiasi? Ataukah ini hanya taktik cerdik untuk membuat setiap siswa merasa diperhatikan sambil tetap mempertahankan kebiasaan lama ujian sumatif pilihan ganda?

Seiring kita menyusun pertanyaan-pertanyaan yang di dalamnya terdapat ilusi pilihan, mari kita renungkan, apakah kita benar-benar memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi keberagaman atau hanya memberi mereka kesempatan untuk menguji keahlian menebak mereka? Dalam dunia ujian sumatif pilihan ganda yang berbeda ini, satu-satunya konstanta yang kita miliki adalah A, B, C, dan D. Selamat menebak!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline