Lihat ke Halaman Asli

Remaja Sadar Stunting di Desa Gunungsari Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang

Diperbarui: 13 Mei 2022   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Generasi yang berkualitas tidak lepas dari terpenuhinya gizi serta nutrisi pada anak. Tumbuh kembang anak tidak cukup hanya dilihat dari berat badannya, namun juga dari tinggi badan anak. Dikarenakan pertumbuhan tinggi badan pada anak menjadi faktor penentu anak tersebut stunting, maka hal tersebut berkaitan dengan asupan nutrisi pada anak. Stunting pada anak dapat ditandai ketika tinggi badan pada anak kurang ideal atau kondisi dimana anak mengalami permasalahan atau gangguan terkait dengan pertumbuhan yang mengakibatkan tubuhnya menjadi lebih pendek apabila dibandingkan anak-anak seusianya. Berikut adalah tabel pertumbuhan anak berdasarkan Kementerian Kesehatan RI dan World Health Organization (WHO)

Stunting merupakan program nasional pemerintah sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan. Perpres ini merupakan pengganti Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi. Perbaikan gizi dalam pencegahan stunting tidak hanya dilakukan oleh orang tua atau orang yang sudah menikah tetapi generasi muda juga berperan dalam program pencegahan stunting. Generasi muda biasanya dikenal sebagai masa remaja hingga masa dewasa muda. Masa remaja merupakan fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan individu. Masa remaja merupakan periode transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan pada fisik, mental, emosional, dan sosial serta berlangsung di dekade kedua pada masa kehidupan. Remaja sehat akan dapat terlihat dari  pertumbuhan dan perkembangan yang normal sesuai dengan standar pertumbuhan fisik pada remaja umumnya serta standar seusianya.

Desa Gunungsari tepatnya di dusun Baran masih terdapat permasalahan terkait dengan stunting meskipun tingkat presentasenya rendah. Pihak desa dan bidan desa telah mengupayakan agar anak-anak didesa tersebut terbebas dari stunting namun kesadaran masyarakat sangat diperlukan dalam membantu anak-anak terbebas dari stunting. Bidan desa, Ibu Rini mengatakan bahwa “1000 hari pertama sangat penting dalam memperhatikan tumbuh kembang anak.”. Oleh sebab itu, peran dari semua pihak sangat diperlukan dalam menekan angka stunting di desa Gunungsari baik dari pihak desa, bidan desa, kader posyandu, tokoh masyarakat, serta masyarakat itu sendiri.

Permasalahan stunting akhirnya menjadi salah satu permasalahan yang akan di implementasikan oleh kelompok praktikum UMM di Desa Gunungsari. Kegiatan yang diselenggarakan oleh kelompok praktikum UMM di Desa Gunungsari ialah dengan penyuluhan dan sharing session yang bertema "Remaja Sadar Stunting Di Desa Gunungsari Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang". Kegiatan tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan terkait dengan stunting, pentingnya pencegahan stunting, serta bagaimana penanganan masalah stunting.

Dokpri

Adapun tanggapan dari bidan desa yang merespon positif terkait penyelenggaraan penyuluhan tentang stunting bagi generasi muda di desa Gunungsari, beliau menyampaikan “saya sangat bersyukur dengan adanya kegiatan ini sehingga dapat membantu dan memberi pemahaman kepada masyarakat terkait stunting, sebagai bida desa saya mengharapkan kegiatan seperti ini terus berlanjut agar masyarakat mendapatkan pemahaman dan dapat sadar akan pentingnya pencegahan stunting”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline