Lihat ke Halaman Asli

Ibadah Pura-pura

Diperbarui: 26 Maret 2024   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Banyak orang Islam yang selama hidupnya jarang melakukan ibadah. Baik ibadah mahdhoh maupun ghoiru mahdhoh. Ibadah yang rutin maupun yang tidak. Ibadah yang wajib maupun yang sunnah. Semua itu terjadi karena kurangnya pemahaman mereka terhadap agama yang dianutnya. Hal itu bisa terjadi karena, dulu ketika mereka masih kecil hingga remaja kurang didikan dan pengawalan terhadap pelaksanaan ajaran agama mereka. 

Mengingat betapa pentingnya pangamalan ajaran agama dalam Islam, maka sudah semestinya setiap orang yang mengaku beragama,  mematuhi semua prinsip ajaran agama yang diyakininya itu. Termasuk semua bentuk peribadatan yang diwajibkan dalam agama tersebut.

Bagi orang Islam, Shalat, Puasa, Zakat, dan semua hal dalam kehidupannya itu termasuk ibadah. Hal ini tentu harus disertai niat yang benar dan tulus karena Allah swt semata. Ini penting karena tanpa niat yang benar, amalan seseorang bisa tidak bernilai ibadah. Karena bernilainya amalan seseorang itu dilihat dari niatnya. "Innamal a'maalu binniyah", sesungguhnya amalan seseorang itu tergantung niatnya. 

Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus menghindari amalan yang dilakukan secara pura-pura. Semua perbuatan yang kita lakukan musti diawali dengan niat yang benar. Yakni tulus karena Allah swt. semata. Bukan ibadah yang dilakukan karena kita akan dilihat oleh seseorang. Atau ibadah yang dilakukan dengan niat untuk menarik simpati atau mencari perhatian dari seseorang atau masyarakat. Bukan pula amalan yang dilakukan untuk menarik simpati demi menaikkan citra diri. Tetapi ibadah dan amalan yang dilakukan itu harus dapat mencerminkan ketaqwaannya kepada Tuhan, apalagi dalam setiap sendi kehidupan.

Untuk itu perlu kita renungkan ulang, apakah selama ini ibadah dan amalan kita itu sudah betul-betul murni karena ketundukan kita semata kepada Allah, ataukah masih belum. Jika masih belum, maka momentum Ramadhan ini adalah saat yang tepat bagi kita untuk membuka lembaran baru memperbaiki kualitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah dengan melaksanakan ibadah-ibadah sungguhan, bukan ibadah pura-pura.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline