Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Alfin

Mahasiswa Master Of Technology Management President University

Pentingnya Strategi Marketing Dalam Politik

Diperbarui: 20 Oktober 2023   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tahun 2024 merupakan pesta demokrasi bagi negara Indonesia, karena akan diselenggarakan nya pemilu berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 67/PUU-XIX/2021, desain pemilihan umum (pemilu) serentak secara nasional yang dipilih oleh pembentuk undang-undang pada 2024. 

Maka dari itu marketing politik akan menjadi senjata bagi partai untuk mendapatkan suara dari masyarakat. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya bahwa parta Nasdem-PKB sudah mengusung bacapres dan bacawapres untuk tahun 2024 yaitu Anies Baswedan serta Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Selain itu dari partai PDI Perjuangan mengusung bacapres Ganjar Pranowo dan dari partai Gerindra mengusung bacapres Prabowo Subianto.

Media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook sebelumnya memang sudah menjadi strategi marketing bagi partaiNamun kali ini berbeda karena adanya media sosial Tiktok yang akan berperan penting dalam kesukesan parta dalam merebut suara dari masyarakat. Seperti yang sudah dilansir oleh DataIndonesia.id bahwa pengguna Tiktok pada bulan januari tahun 2023 di Indonesia saat ini sudah mencapai 109,9 juta. Banyaknya pengguna Tiktok yang ada di dunia maupun di Indonesia karena platform tersebut berisikan beragam konten video pendek yang menarik.

Hal ini akan membuat partai politik yang ada di indonesia berlomba-lomba untuk membuat konten yang menarik sehingga dapat mendulang banyak suara dari para pengguna Tiktok. Terlepas dari banyaknya pengguna Tiktok yang ada di Indonesia, hal yang harus diperhatikan adalah konten yang mengandung disinformasi dan konten hoax. Karena akan berbahaya tentunya jika banyak beredar konten hoax dan disinformasi.

Namun strategi marketing lainnya yang dipakai oleh partai adalah mengajak para artis untuk mejadi caleg di partai mereka. Tentunya hal ini menguntungkan untuk partai itu sendiri, karena popularitas yang dimiliki oleh artis diyakini akan berkontribusi pada kesuksesan partai politik untuk meraih bangku di kursi dewan.

Semua yang berkaitan dengan media sosial, maka bisa disebut strategi marketing politik. Menurut Butler dan Collins (2001), marketing (pemasaran) politik adalah konsep permanen yang harus dilakukan oleh sebuah partai politik, politikus, atau kontestan dalam membangun kepercayaan citra publik. Menurut Haroen (2014), marketing politik adalah penerapan konsep dan metode marketing ke dalam dunia politik.

Maka dari itu masyarakat harus bijak dalam memilih partai atau caleg bahkan presiden pada tahun 2024 karena akan menentukan Indonesia kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline