Lihat ke Halaman Asli

Devan Alhoni

Penulis lepas Dan Konsultan Independen

Keluarga Hartono Bawa Klub Como Menuju Kejayaan Serie A Italia

Diperbarui: 21 Mei 2024   02:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lembaran baru telah diukir dalam sejarah sepak bola Italia. Komo 1907, klub yang dimiliki keluarga Hartono, salah satu keluarga terkaya di Indonesia melalui Djarum Grup, berhasil mencetak sejarah dengan mempromosikan diri ke Serie A musim depan.

Perjuangan keras selama satu musim di Serie B akhirnya membuahkan hasil manis. Bermain imbang 1-1 melawan Cosenza Calcio pada laga pamungkas, cukup untuk memastikan Komo finish di peringkat kedua klasemen dengan raihan 73 poin, unggul 3 angka dari Venezia yang kalah 1-2 dari Spezia.

Promosi ke Serie A, kasta tertinggi sepak bola Italia, menjadi momen spesial bagi Komo dan masyarakat Indonesia. Sejak diakuisisi oleh Bambang Hartono dan Karim Hartono pada 2019 lalu, Komo sukses mendaki tangga promosi dengan ambisi dan strategi yang matang.

"Saya ingin membawa Komo ke tempat yang pantas mereka dapatkan, yakni di Serie A," ungkap Cesc Fabregas, legenda Arsenal dan timnas Spanyol, yang bergabung sebagai pemegang saham minoritas sekaligus asisten pelatih Komo.

Selain Fabregas, Komo juga melibatkan sosok-sosok berpengalaman seperti Thierry Henry dan Dennis Wise dalam jajaran manajemen. Dukungan finansial dari Djarum Grup, ditopang kehadiran pakar-pakar sepak bola dunia, menjadi kunci penting keberhasilan Komo meraih promosi kali ini.

Perjalanan Menuju Serie A

Komo memulai musim 2023/2024 di Serie B dengan ambisi tinggi untuk mencapai promosi. Dibawah arahan Fabregas yang menjabat pelatih sementara, Komo tampil apik hingga pekan ke-7 dengan hanya satu kekalahan dan lima kemenangan beruntun.

Sebulan kemudian, tongkat komando dipegang oleh Usl Roberts karena Fabregas belum memiliki lisensi kepelatihan UEFA. Meski begitu, peran Fabregas tetap krusial sebagai asisten pelatih di ruang ganti.

Memasuki paruh kedua musim, persaingan semakin ketat di papan atas. Komo harus bersaing ketat dengan Venezia, Parma, dan Cremonese yang juga mengincar tiket promosi.

Salah satu momen krusial terjadi saat Komo mengalahkan Venezia 2-1. Kemenangan ini membantu mereka menyalip Venezia di peringkat kedua klasemen dan mempertahankannya hingga laga pamungkas melawan Cosenza.

Meski bermain imbang 1-1, hasil itu cukup untuk memastikan Komo promosi ke Serie A usai Venezia kalah 2-1 dari Spezia. Momen haru dan selebrasi pun terpampang di wajah Fabregas dan anak-anak asuhnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline