Lihat ke Halaman Asli

Alam: Sesuatu yang Harus Dijaga Bukan Dizholimi

Diperbarui: 3 Februari 2023   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Canva

Kita sudah sama-sama melihat fenomena pada zaman sekarang, dimana sudah banyak manusia yang kehilangan akalnya, mengeksploitasi dan membabat habis hutan dan segala ekosistemnya untuk kepentingan dirinya dan kelompoknya. 

Seringkali kita lihat, sebagian manusia yang membuang sampah ke kali dengan begitu banyaknya hingga seplastik besar. Juga, masih banyak orang-orang yang membuang limbah tanpa diolah. 

Tentu, manusia-manusia seperti itu merasa dirinya superior sekali terhadap alam. Memperlakukan alam sebagai objek, hingga merasa berhak berbuat sesuka hatinya, tanpa menyadari dampak yang akan ditimbulkan setelahnya.

Kita sebagai manusia memanglah sangat egois. Secara sadar, kita sedikit sekali menghargai alam atau lingkungan kita. Sering kali kita tidak mempunyai akhlak kepada alam. 

Mungkin kita begitu, karena kita merasa sebagai manusia mempunyai kedudukan yang tinggi sehingga berhak untuk melakukan arogansi. Padahal kalau kita telusuri, manusia itu merupakan bagian dari alam itu sendiri, Sehingga ketika kita merusak alam dengan berbagai macam perlakuan biadab kita; cepat atau lambat kita pasti akan kena getahnya juga. Lihatlah pada hari ini kalau tidak percaya, krisis lingkungan dan bencana sudah terjadi dimana-mana.

Sebagaimana perhatiannya kita kepada pasangan atau teman, seharusnya kitapun juga harus perhatian terhadap lingkungan kita. Sebab, dalam Al Qur'an, pada dasarnya kita diciptakan ke muka bumi itu sebagai khalifah yang harus menjaga dan melestarikan agar keselarasan tetap terjaga; bukan sebagai kompeni (penjajah) bumi. 

Sehingga tak sepantasnya bagi kita yang ibaratnya sudah dikasih tinggal di bumi oleh sang pencipta, namun kita malah seenak hati merusaknya. Apalagi, pada masa kini, turut ikut campurnya teknologi makin memperparah eksploitasi sumber-sumber daya yang ada di bumi. Begitulah kita sebagai manusia, yang makin hari makin tidak mempedulikan alam yang sejatinya merupakan bagian penting dalam kehidupan kita.

Kita pastinya diajarkan untuk beretika dan berakhlak terhadap siapapun oleh guru dan orang tua kita. Namun, kita mungkin lupa, pengaplikasian beretika kita bukan hanya sebatas pada makhluk hidup saja. Kita telah belajar di bangku sekolah, ada yang namanya komponen biotik dan komponen abiotik. 

Seringkali, komponen abiotik inilah yang sering tidak dihargai oleh kebanyakan manusia. Sejatinya, kitapun juga harus berakhlak kepada alam yang mencakup tanah, air, udara dan segala macamnya. Dan beretika dalam ihwal abiotik inilah yang kebanyakan gagal menerapkannya. 

Sebagian dari kita masih membuang sampah tidak pada tempatnya; dan inilah yang disebut tidak beretika. Sebab, seseorang yang beretika tidak berbuat hal demikian. 

Perkataan dari seorang ahli ekologi yang bernama Aldo Leopold sepantasnya memang perlu kita lakukan, ia menyatakan, "perilaku etis adalah melakukan yang benar mesikpun tidak seorang pun melihat." Artinya, walaupun seseorang tidak ada yang melihat, kita tidak boleh membuang sampah ke sungai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline