Telah delapan puluh pekan kedua mata ini tak lagi menatap matamu.
Namun setiap memejamkan mataku, bayanganmu selalu muncul dan membawa sejuta kenangan.
Aku tak mau hidupku berjalan seperti ini, banyak hal lain yang lebih perlu aku pikirkan ketimbang hal yang demikian.
Singkatnya, aku ingin melupakanmu. Ya, melupakanmu dan segala cerita-cerita yang pernah ada.
Aku putuskan untuk menghapus semua foto dan kontakmu.
Telah pula aku hapus separuh jiwaku.
Meskipun kau telah melakukannya terlebih dahulu terhadapku.
Kini aku telah mati dan tak mengharapkan apapun lagi.
Kita sebenarnya sama jahatnya, hanya memilih cara yang berbeda.
Aku yang tak tahu batasan, sementara kamu pembohong.