Manusia diciptakan di muka bumi untuk menjadi sosok pemilik visi atau tujuan yang besar. Mengabdi sepenuh hati kepada Tuhan, pemimpin yang adil dan sebagai pemakmur hamparan bumi. Semua hal tersebut adalaah tujuan sejati yang idealanya melekat pada setiap diri manusia. Dengan tujuan demikian, diharapkan manusia dapat mencapai titik kesejahteraan dan kemuliaan hakiki. Namun apakah setiap orang sudah memilikinya?
Memilik visi hidup adalah sebuah keharusan bagi seseorang, karena dengan visi akan mencipta map of life, yang akan ditemukan titiknya. Namun, kebanyakan orang dalam meggapai visi hidup menggunakan kompas mata angin tradisional. Prinsipnya hanyalah melangkah mengikuti arah mata angin dengan berharap akan sampai. Tentu prinsip tersebut tidak terukur dan akurat.
Berbeda dengan mereka yang memilih map digital dalam perjalan menggapai visi hidupnya. Tentu, akan didapatkan hasil yang efektif dan efisien. Karena semuanya serba terukur; memilih tujuan diawal, mendapatkan rute terdekat, memiliki durasi waktu perjalanan dan akurasi titik tujuan yang tinggi. Namun prinsip fleksibilitas jangan ditinggalkan, agar langkah dalam perjeanan tidak membosankan.
Tujuan adalah pencarian tanpa henti akan suatu sasaran berharga sampai tujuan itu tercapai. Baca kalimat diatas sekali lagi. Banyak orang salah kaprah dalam berdefinisi soal makna "tujuan". Perhatikan arti sebuah kata "pencarian" adalah kita harus mengejar pencarian tersebut hingga didapat.
Arti sebuah kata-kata "tanpa henti" adalah berkomitmen untuk mencoba terus menerus walau kerap kali gagal, belajarlah dari kegagalah tersebut. "Berharga" berarti tujuanmu adalah hal bermanfat, bahwa akan ada hadiah besar kedepan untuk terus bisa bertahan di masa-masa sulit. "Sampai tercapai" berarti akan dilakukan semua cara baik untuk menggapai pencarian tersebut.
Merancang dan meraih tujuan adalah satu cara terbaik untuk mengukur kemajuan hidup dan menciptakan kejelasan luar biasa soal masa depan. Pertimbangannya adalah hidup hanya mengalir tanpa tujuan, berharap suatu saat ada keberuntungan yang menghampiri, dengan sedikit atau tanpa usaha berarti. Sadarlah! Lebih besar kemungkinannya menemukan sebutir gula di Pantai daripada itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H