Islam menganjurkan umatnya untuk berupaya memperbaiki dan menambah kapasitas diri dengan ilmu pengetahuan. Karena ilmu pengetahuan-lah yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Manusia akan lebih bermoral dan bermartabat jika hidupnya dihiasi dengan cahaya pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan, manusia dituntun agar bisa membedakan hal yang baik dan buruk, juga hal yang benar dan yang salah.
Kita tahu bahwa Islam adalah risalah samawi yang bersifat universal, dimana semua aspek kehidupan telah diatur dengan sempurna. Aspek politik, hukum, sosial, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain, semua ada dalam islam. Termasuk dalam hal bagaimana adab atau etika kita dalam menggapai ilmu itu sendiri. Karena tidak cukup, jika kita hanya sekadar belajar dan belajar. Namun kita juga harus mengenal dalam hakikat dan sifat ilmu.
Dalam pandangan muta'alim atau penuntut ilmu, islam memberikan tuntunan yang sempurna berkaitan dengan adab yang harus dilakukan seorang muta'alim selama Ia dalam proses menuntut ilmu yang digelutinya. Untuk itu sangat penting bagi muta'alim agar mengetahui dan memahami persoalan adab. Sebagaimana perkataan Imam Malik yakni "Pelajarilah adab sebelum menuntut Ilmu". Tentu hal tersebut, menyadarkan kita bahwa adab memiliki eksistensi penting dalam proses menuntut ilmu.
Adapun sepuluh adab yang perlu dipahami oleh muta'alim atau penuntut ilmu diantaranya;
1. Menyucikan hati dari sifat tercela
Penuntut ilmu harus membersihkan hati dari segala perbuatan curang, dengki, benci, akidah yang buruk dan perangai yang tidak baik; hal ini dilakukan utuk memperbaiki dalam hal menerima ilmu,
2. Memperbaiki Niat
Berniat baik dalam menuntut ilmu dengan semata-mata hanya mengharap ridho Allah SWT, bukan hanya diniatkan untuk kepentingan mendapat status, jabatan, pekerjaan atau bahkan kepopuleran diri. Naudzubillah. Ingat, Allah hanya menerima amalan yang ikhlas karena-Nya
3. Memanfaatkan waktu sebaik-baiknya
Hendaknya penuntut ilmu menggunakan waktunya dengan bijaksana. Bukan malah untuk menuruti hawa nafsunya. Karena waktu yang telah berlalu tidak akan pernah kembali lagi.