Diffuse Axonal Injury saat ini menjadi perbincangan di banyak tempat, apalagi sejak kasus salah seorang anak pejabat kementrian keuangan melakukan tindakan yang mengakibatkan seorang anak mengalami hal ini.
Diffuse Axonal Injury atau biasa disingkat dengan DAI merupakan salah bentuk Traumatic Brain Injury (TBI) atau cedera otak traumatis. Cedera ini dapat terjadi di satu atau beberapa area otak. Cedera otak traumatis ini bisa terjadi karena adanya cedera tumpul pada daerah kepala.
Lalu apa definisi dari Diffuse Axonal Injury (DAI). Dalam bahasa Indonesia berarti Cedera Aksonal Difus, adalah robekan serabut saraf yang berfungsi menjadi penghubung satu sel saraf ke saraf lainnya. Cedera akson ini seringkali terjadi karena adanya pergeseran otak di dalam tengkorak. Cedera ini sering menyebabkan kelumpuhan hingga kematian pada penderita, selain dua hal itu, kondisi ini bisa menyebabkan pengidapnya mengalami gegar otak dan koma.
Lalu apa saja kejadian yang bisa menyebabkan kondisi ini?
Diffuse Axonal Injury bisa terjadi karena beberapa hal. Aktivitas yang seringkali menyebabkan kondisi ini adalah kecelakaan lalu lintas, kekerasan, jatuh, gerakan otak yang terlalu keras (biasanya terjadi pada kasus kekerasan pada anak).
Ketika bagian kepala terkena dapat terjadi pergerakan otak yang cepat, pergerakan ini yang mengakibatkan serabut saraf dalam otak robek dan dampaknya adalah bagian otak tersebut mengalami kesulitan untuk berfungsi secara normal.
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh DAI ini adalah penurunan kesadaran hingga koma. Selain itu pada penderita bisa mengakibatkan kesulitan mengingat atau amnesia, kebingungan, kejang, hilang keseimbangan kesulitan bicara, kecemasan dan depresi, penurunan fungsi panca indra.
Lalu bagaimana cara mengatasi DAI ini?
Dalam kasus ringan seorang pengidap Diffuse Axonal Injury akan bergejala seperti disorientasi, sakit kepala, kelelahan, sulit tidur, kurang keseimbangan dan hilang kesadaran. Pada tahap ini bisa dilakukan rehabilitasi motorik tubuh.