Pendidikan agama sering dikaitkan dengan pendidikan Islam, karena Islam memberikan perhatian yang besar terhadap pembentukan karakter dan perilaku manusia sesuai dengan ajarannya. Dalam konteks Islam, pendidikan dikenal dengan istilah at-Tarbiyah yang berarti mendidik, mengarahkan dan membimbing individu menuju kehidupan yang lebih baik berdasarkan ajaran agama.
Namun arti istilah ini bisa berbeda tergantung teks atau konteks kalimat yang digunakan. Oleh karena itu, memahami pendidikan Islam tidak bisa dilakukan secara sederhana melainkan harus melalui pendekatan yang komprehensif, baik dari segi etimologi (bahasa) maupun terminologi (istilah).
Ilmu pendidikan Islam adalah ilmu yang mempelajari tentang usaha membimbing dan mengarahkan peserta didik dalam membentuk kepribadiannya agar mempunyai iman yang kuat dan bertaqwa kepada Allah SWT, baik melalui pendidikan formal maupun non formal jasmani dan rohani peserta didik yang dilakukan dengan bertanggung jawab, serta memiliki kemampuan untuk mendidik sesuai dengan ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur'an dan Hadist sehingga dapat hidup sesuai dengan ajaran agama Islam.
Secara etimologis kata at-Tarbiyah berasal dari bahasa Arab yang berarti menumbuhkan, memperbaiki atau meningkatkan sesuatu menuju kesempurnaan. Hal ini mencerminkan proses pendidikan sebagai upaya mengembangkan potensi individu, baik intelektual, moral, dan spiritual, agar dapat berperan positif dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam Islam, pendidikan juga sering dikaitkan dengan kata ta'dib yang berarti pembentukan akhlak, dan ta'lim yang berarti pengajaran ilmu. Gabungan ketiga istilah tersebut menunjukkan bahwa pendidikan Islam meliputi pembentukan karakter, pengajaran ilmu pengetahuan, dan pengembangan potensi manusia secara holistik.
Secara terminologi, pendidikan Islam mengacu pada proses terencana untuk mengembangkan manusia agar mempunyai kepribadian sesuai dengan ajaran Islam. Tujuan utamanya adalah membentuk pribadi-pribadi yang beriman, bertakwa, berilmu, dan mampu menjalankan perannya sebagai khalifah di muka bumi.
Pendidikan Islam tidak hanya sebatas transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga melibatkan transformasi nilai-nilai moral dan spiritual. Dengan demikian, pendidikan Islam bertujuan untuk menghasilkan individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia, mampu hidup selaras dengan nilai-nilai Islam, dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
Dalam bahasa Arab, istilah sains berarti pengetahuan atau pemahaman mendalam terhadap sesuatu. Kata ilmu berasal dari akar kata Alima-Yaklamu yang berarti memahami, memahami, atau memberi tanda (mengetahui). Dengan demikian, pengetahuan dapat diartikan sebagai hasil proses memahami sesuatu yang diperoleh melalui berbagai cara, termasuk penggunaan panca indera seperti melihat, mendengar, berbicara, menyentuh, mencium, dan mengecap.
Dalam konteks Islam, ilmu pengetahuan bukan sekedar akumulasi informasi, tetapi juga menyangkut pemahaman mendalam dan penerapan ilmu tersebut sesuai dengan ajaran agama untuk mencapai tujuan yang baik dan mulia.
Dengan demikian, tarbiyah bukan hanya sekedar proses transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi juga mencakup pembentukan karakter dan akhlak seseorang secara utuh. Tujuan akhirnya adalah melahirkan individu-individu yang tidak hanya berakal budi, namun juga berakhlak mulia yang mampu menjalankan tugasnya sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi. Proses tarbiyah komprehensif ini merupakan inti pendidikan Islam yang menekankan pentingnya keseimbangan antara penguasaan ilmu dan pembentukan akhlak.
Dengan demikian maka "istilah pendidikan Islam disebut tarbiyah Islamiyah" yang maknanya adalah proses pendidikan dan pengembangan individu sesuai dengan ajaran Islam. Islam: Merujuk pada ajaran agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang mencakup prinsip-prinsip kehidupan dan petunjuk moral.