Lihat ke Halaman Asli

muhammad rizqihidayatulloh

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Mahasiswa KKN Teknik Informatika Untag Surabaya Ciptakan Wastafel Touchless

Diperbarui: 6 Januari 2021   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyerahan wastafel touchless pada takmir musholla Al-Mawaddah Sidoarjo

Mahasiswa Universitas 17 Agustus Surabaya membantu warga dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19 di lingkungan musholla. Ini dilakukan saat mahasiswa tersebut menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara individu di Desa Kalanganyar Kecamatan Sidoarjo.

Salah satu mahasiswa dari kelompok KKN R29 yang bernama Muhammad Rizqi Hidayatulloh dibawah bimbingan Bapak Dr. Pariyanto, M.Ed mengambil tema tentang edukasi ketaatan protokol kesehatan dengan membuat inovasi wastafel touchless yang di tempatkan di halaman musholla Al-Mawaddah di desa setempat.

"Dengan pembuatan alat ini di harapkan dapat memberikan fasilitas masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19, dengan cara mencuci tangan dengan sabun" tutur Rizqi selaku peserta pelaksanaan KKN ini.

KKN ini di laksanakan selama 12 hari, pada tanggal 8 Desember 2020 sampai dengan 19 Desember 2020. Pembuatan rangkaian modul pada wastafel touchless ini dilaksanakan di rumah mulai dari merakit, menyolder, hingga pembuatan cover modul, sedangkan untuk pemasangan wastafel di musholla Rizqi dibantu oleh ayahnya dan pak Tomo selaku takmir musholla Al – Mawaddah.

Ia, membuat wastafel touchless ini memakai bahan sebagai berikut: wastafel, kran air, pipa ½”, sifon, solenoid, power suplay 12v, step down, relay, sensor, akrilik (sebagai cover modul).

Proses pembuatan wastafel touchless ini dimulai dengan pembuatan desain 2D dengan software coreldraw. Berdasarkan desain yang telah dibuat kemudian dilakukan perakitan alat sensor yang digunakan untuk memodifikasi pipa pvc. Dimana alat ini berfungsi sebagai kran otomatis yang dapat mengalirkan air ke kran wastafel dengan input sensor tersebut.

Desain poster cuci tangan

Desain moudul cuci tangan

Seperti rangkaian di atas, Rizqi menjelaskan, pembuatan modul wastafel ini memerlukan 12v dc sebagai daya yang di gunakan, lalu hubungan arus (+/-) ke modul step down, pada modul step down daya 12v dc tadi di rubah menjadi 5v dc,  untuk arus (+) dari step down hubungkan pada vcc sensor dan relay, setelah itu arus (–) hubungkan pada gnd sensor dan relay, lalu untuk out dari sensor hubungkan ke in dari relay, kembali lagi ke power supply kita memerlukan arus (+) 12v dc ke com relay, lalu di keluarkan melalui no menuju seleniod dan arus (–) 12v dc langsung sambungkan ke solenoid.

Selain itu, mahasiswa Universitas 17 Agustus Surabaya ini juga membuat running text sebagai penanda jam waktu sholat serta sebagai sarana suatu edukasi bagi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti menampilkan tulisan “Jangan Lupa Pakai Masker”, “Cuci Tangan Sebelum Masuk Musholla”, “Jaga Jarak”, dan “Bawa Sajadah Dari Rumah”.

Running text

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline