Lihat ke Halaman Asli

Kondisi Sosial Agama di Desa Selokgondang Kabupaten Lumajang

Diperbarui: 19 Maret 2020   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kondisi Sosial Agama di Desa Selokgondang Kabupaten Lumajang

Kondisi sosial agama merupakan kondisi  keagamaan masyarakat yang tinggal disuatu daerah tertentu. Apabila disuatu daerah sudah paham dan saling menghargai antara satu dengan yang lain maka dapat dipastikan daerah tersebut dalam melakukan hubungan interaksi sosial dan agamanya sudah baik. 

Namun dalam kehidupan ini Agama selalu dikaitkan dengan kepercayaan dan pedoman manusia dalam kehidupan sehari-hari. Agama sangat penting bagi manusia karena dengan agama lah kita bisa menjalani kehidupan dengan baik dan benar.

Disini saya akan membahas tentang keadaan sosial keagamaan yang ada di suatu desa yaitu desa dimana saya tinggal sekarang. Desa Selokgondang Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang. Desa ini merupakan salah satu desa yang berada di kabupaten Lumajang. 

Masyarakat di sini mayoritas memeluk agama islam dan rata-rata pekerjaan masyarakatnya adalah petani dan kuli bangunan, tetapi nilai-nilai dalam segi keagamaannya masih kental meskipun terkadang terdapat beberapa yang hanya menjadikan status sosial saja.   

Dalam konteks bersosial masyarakat di sini sopan, santun, dan menghargai antara satu dengan yang lain yang membuat desa ini jarang terjadi keributan.

Pada saat bulan ramadhan tiba masyarakat di sini juga selalu mengamalkan ajaran agama islam seperti salat Sunnah tarawih setelah melakukan shalat isya berjamaah, membaca Al-Qur'an setelah sholat tarawih atau biasa disebut Tadarusan, yang dilakukan warga baik itu dari kalangan remaja sampai orang dewasa di musollah-musollah dekat rumah. 

Jika akan memasuki waktu sahur remaja disini mengelilingi desa dengan berjalan kaki dengan membawa alat-alat tradisional seperti kentongan, drum bekas minyak tanah yang mereka gunakan untuk membangunkan warga. Kegiatan ini biasa disebut dengan patrol". Tujuan kegiatan ini adalah mengingatkan masyarakat untuk segera  sahur. 

Ketika waktu ashar tiba, biasanya masyarakat di desa selokgondang banyak yang mengaji di masjid sambil menunggu waktu berbuka puasa .Kadang-kadang mereka juga melaksanakan buka bersama di mushollah atau masjid terdekat. 

Masyarakat selokgondang biasanya pada saat bulan Ramadhan mengeluarkan zakat fitrah setiap anggota keluarga yang di serahkan ke fakir miskin atau pengurus mushollah terdekat.

Saat malam takbiran tiba masyarakat banyak yang keliling desa untuk menyuarakan takbir bersama-sama ada juga yang meyuarakan  takbir di masjid dan musholah. Kemudian esok harinya mereka melaksanakan shalat idul fitri di masjid dan dilanjutkan silaturahmi antar tetangga dan sanak keluarga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline