Pagi itu selepas hujan reda
Ia berjalan ke halaman.
Sisa hujan menggenang di bawah kakinya
Ia pun bercermin dengan terkejut ia menyadari ia telah berkepala tiga
Dan di setiap kepala itu
Di tumbuhi wallpaper berwarna warni
Merah putih dan biru
Ruang dan waktu mengharu biru.
Ia termenung lama sambil memperhatikan dengan seksama siluet wajah yg terpantul dari kubangan.
Betapa cepat waktu berlalu
Tanpa arah dan makna.