Lihat ke Halaman Asli

Tekad Kuat Menggapai Kesuksesan

Diperbarui: 20 April 2021   03:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejak kecil edi hartono memiliki ketertarikan dalam bidang olah raga. Salah satu cabang olah raga kesukaannya adalah bola voli.
Bersama dua temannya, Agus dan Sukma, Edi Hartono dan Kastolani muda berlatih dengan bola plastik dan net dari tali rafia yang diikat ke tembok. Hingga saat SMA timbullah keberanian dirinya untuk berlatih di lapangan voli betulan. 

Saat itu juga Edi Hartono muda sudah bergabung dengan Tim Kampung Kejawanan biarpun masih jadi cadangan. Menjadi yang paling muda di tim kampungnya, rupanya membawa keberkahan. Meskipun jadi cadangan, saat nongkrong di warung pinggir jalan, ia dihampiri oleh Yanto, pencari bakat dari Klub Voli Bank BTPN yang sedang mencari pemain voli yang benar-benar masih muda.

Asa menjulang, ia menyambut tawaran emas tersebut kendati harus pergi 130 km menuju Bandung. Di Bandung tersebut ia tinggal di asrama, dan mendapatkan beasiswa untuk pendidikannya.Setiap setengah lima pagi Edi remaja sudah bangun, menunaikan solat subuh, lalu kemudian mengambil sepatu, dan berlari diseputar jalan kartoatmodjo Bandung

Semangat, tekad dan kerja kerasnya di ganjar dengan membela tim Cirebon di kejuaraan daerah Jawa Barat.Sering tampil dalam kompetisi -- kompetisi menjelang Pekan Olahraga Nasional namun kemudian akhirnya di coret karena dianggap masih terlalu muda, lagi-lagi tak menyurutkan semangatnya. 

Kendati demikian, bakatnya sudah mulai diendus tim nasional yunior.Pada tahun 1992 ia pun didapuk menjadi anggota tim nasional yunior untuk mengikuti kejuaraan tingkat Asean di Serawak, Malaysia dan kejuaraan tingkat Asia di Teheran, Iran. Hanya 2 tahun berselang, Edi Hartono pun naik pangkat menjadi anggota nasional tim senior voli Indonesia dan berpartisipasi pada kejuaraan Asia Pasifik di Fukuoka, Jepang
Edi Hartono, telah mencontohkan banyak hal akan makna sebuah proses menuju keberhasilan yang diawali dari hasrat berprestasi. Hasrat ini menjadi kunci dan jawaban dari setiap tantangan yang diberikan kepada kita. Hasrat inilah yang mampu memicu konsistensi semangat dia untuk terus meningkatkan kemampuan dengan berlatih.

Hasrat juga lah yang mampu membuatnya tetap bangkit dari setiap kegagalan.Edi hartono pernah berkata, bahwa suatu hari nanti ia ingin melatih dan membawa voli Indonesia bangkit kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline