Lihat ke Halaman Asli

Muhammad DavaAlnasyuri

Untuk tugas di kompasiana

Bahaya Covid-19

Diperbarui: 12 Juli 2021   12:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) kemkes (23/04/2020). Covid-19 dapat menyebabkan gangguan pernapasan, mulai dari gejala ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia. Virus ini disebut Corona yang memiliki arti mahkota. Ini karena bila dilihat menggunakan miskroskop,virusnya seperti dilingkari mahkota. Corona Virus Disease-19 (Covid-19) adalah nama penyakit yang disebabkan oleh jenis virus Corona yang paling baru untuk saat ini. 

Virus ini pertama kali dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2019 di Wuhan Tiongkok. Kasus pertama Covid-19 selama ini dikaitkan dengan pasar basah Wuhan dan virus Covid-19 diduga berpindah dari hewan liar ke manusia, kasus pertama Covid-19 di Indonesia berada di depok, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan, ibu dan anak yang positif Corona itu tinggal di wilayah Depok, Jawa Barat. "Daerah Depok", kata Terawan di Istana Kepresidenan detiknews (4/5/2020).

Setiap orang memiliki respons yang berbeda terhadap gejala Covid-19, gejala yang paling umum dialami seseorang ketika terpapar virus Corona adalah demam, batuk kering, dan kelelahan. Ada juga ketika seseorang terpapar virus Corona memiliki gejala yang sedikit tidak umum diantaranya rasa tidak nyaman dan nyeri, nyeri tenggorokan, diare, mata merah, sakit kepala, hilangnya indera perasa atau penciuman, bintik-bintik merah pada kulit atau berubahnya warna pada jari tangan dan kaki. Ada juga gejala serius yang dialami seseorang ketika terpapar virus Corona diantaranya kesulitan bernafas atau sesak nafas, nyeri pada dada atau rasa tertekan pada dada, hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak. 

Penularan Covid-19 dapat melalui kontak fisik ditularkan melalui mulut, mata, dan hidung. Hari pertama seseorang terpapar virus Corona memiliki gejala panas menggigil di seluruh tubuh, setiap menggigil seseorang tersebut mengalami linu hingga ke tulang, hari kedua seseorang terpapar virus Corona memiliki gejala pilek dan batuk yang tidak begitu parah, hari ketiga seseorang tersebut mengalami batuk kering yang sangat parah, memasuki hari keempat seseorang tersebut mulai mengalami sesak nafas hingga membutuhkan oksigen, hari kelima seseorang tersebut mengalami gangguan pada indera penciuman dan tidak dapat mencium bau.

Covid-19 juga berdampak pada kehidupan sosial dan melemahnya ekonomi masyarakat mulai dari pekerja kantoran, toko-toko, dan pedagang kecil lainnya. Bukan hanya masyarakat yang terkena dampak wabah Covid-19 negara juga mengalami dampak dari wabah Covid-19 diantaranya melemahnya nilai mata uang rupiah, selain itu wabah Covid-19 juga berdampak pada kegiatan sosial di lingkungan masyarakat seperti tempat beribadah ditutup, pusat perbelanjaan ditutup, dan sarana Pendidikan ditutup. Angka penyebaran Covid-19 di Indonesia kini sudah mencapai 2.228.938 total positif Covid-19 dan setiap harinya di Indonesia bertambah 25.830 orang positif Covid-19 dengan angka kematian yang diperkirakan mencapai 250.000 kematian. detikhealth kamis  (7/7/2021)

Tidak sedikit upaya yang dilakukan oleh pemerintah pusat untuk menekan angka penyebaran Covid-19 salah satunya adalah LockDown di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bekasi, Malang, Bandung, Bogor dan masih banyak kota-kota lainnya, namun upaya tersebut belum memberikan efektivitas sebagai mana mestinya. Sementara itu taraf kerentanan masyarakat semakin melonjak yang disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak minimal 1 -- 2 meter. 

Selain upaya pemerintah meLockDown kota-kota besar pemerintah Indonesia juga telah mengembangkan vaksin yang ideal untuk pencegahan infeksi SARS-CoV-2 dengan berbagai platform yaitu vaksin inaktivasi  / inactivated virus vaccines, vaksin virus yang dilemahkan (live attenuated), vaksin vektor virus, vaksin asam nukleat, vaksin sepeti virus (virus-like vaccine), dan vaksin subunit protein. Vaksinasi Covid-19 bermaksud untuk mengurangi penularan Covid-19, dan menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) dan melindungi masyarakat dari Covid-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi.

Wabah Covid-19 ini tidak hanya menyusahkan masyarakat saja, tetapi pelayanan kesehatan merupakan ujung tombak penanganan virus Covid-19 ini. Kelompok resiko yapaling rentan terkena Covid-19 ini adalah orang yang tinggal di daerah terpencil yang mana sistem kesehatan dan akses ke layanan kesehatan masih terbatas.Di Indonesia, kapasitas sistem kesehatan berada dibawah kapasitas untuk mengatasi pandemi Covid-19. 

Usaha yang dilakukan oleh Fasilitas Layanan Kesehatan dalam menghadapi virus Covid-19 ini diantaranya, memperkuat sistem kesehatan agar menjamin rumah sakit memiliki kapabilitas yang baik dalam menangani pasien, pemanfaatan jejaring/ online medicine treatment(pengobatan online), pemanfaatan sistem/ platform telemedicine (pengobatan jarak jauh), penyiapan dana darurat sektor kesehatan, selain dari layanan kesehatannya, yang tak kalah penting adalah SDM yang ada dalam menangani kasus ini.

Ada beberapa cara untuk mencegah diri kita dari virus Covid-19 diantaranya memakai masker setiap ingin berpergian, tetap diam dirumah, hindrai kerumunan, memcuci tangan, tidur yang cukup, menerapkan pola hidup sehat, memperbanyak makan-makanan yang sehat, perbanyak minum air putih, berjemur setiap pagi minimal 15 menit, mengkonsumsi minuman atau suplemen yang banyak mengandung vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh. 

Selain itu, ada cara lain untuk mencegah diri kita dari virus Covid-19 yaitu dengan memakai masker dobel. Sesuai anjuran Centers for Disease Control and Prevention (CDC), usahakanlah memakai masker dua lapis, yaitu masker medis di bagian dalam dan masker kain di bagian luarnya. "Dianjurkan untuk menggunakan masker bedah di dalam dan masker kain di luar, karena pemakaian seperti ini akan meningkatkan filtrasi masker dan dapat menghalangi 80 persen partikel," kata Nafriandi. Kompas.com Rabu (7/2/2021).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline