Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Diza Sharif

Mahasiswa Universitas Airlangga

Singapura Menggunakan Bug Abuse? Inilah Penjelasannya

Diperbarui: 4 Juni 2023   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Games. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Sekitar sebulan yang lalu yaitu pada bulan Mei, sebuah event sport besar se-Asia Tenggara yaitu acara Sea Games. Sea Games atau biasa disebut Pesta Olahraga Asia Tenggara merupakan sebuah ajang multi-olahraga yang biasa diadakan setiap 2 tahun sekali. 

Acara ini melibatkan 11 negara yang berada di Asia Tenggara dan berada di dalam naungan Federasi Pesta Olahraga Asia Tenggara. Di antara semua cabang olahraga yang sedang dibahas, yang ingin saya fokuskan saat ini adalah perlombaan di cabang Esport, karena kebetulan di cabang ini terjadi sebuah kasus yang patut dibahas di artikel ini.

Jadi kasus yang sedang dibahas adalah kasus yang menimpa cabang Esport, yaitu ketika final puncak yaitu ketika tim Indonesia dan tim Singapura di permainan video game Valorant. Tim Indonesia mencurigai adanya kecurangan yang dilakukan oleh Singapura, yaitu kecurangan bug abuse. 

Pertandingan tersebut akhirnya diberhentikan dikarenakan tuduhan tersebut, lalu para juri pun mendiskusikan isu tersebut. Tim Indonesia nyaris saja  mau diberikan medali perak karena mengundurkan diri karena isu ini, tapi akhirnya diputuskan bahwa medali emas diberikan kepada tim Indonesia dan tim Singapura.

Sebelum membahas lebih lanjut tentang kasus ini, sebaiknya dibahas terlebih dahulu mengenai apa itu kecurangan di dalam Esport atau di dalam video game dan bagaimana hal ini biasa terjadi. Jadi, kecurangan atau biasa disebut cheating ini terjadi ketika para pemain di dalam game melakukan instalasi program dari luar game-nya untuk memberikan sebuah keunggulan dibandingkan player lainnya. Hal ini umumnya dilakukan di permainan single player maupun multiplayer, tapi hal ini jelas menimbulkan masalah ketika dilakukan di permainan multiplayer karena permainan ini melibatkan pemain satu dan pemain lainnya didalam sekali permainan, dan hal ini jelas mengganggu keseimbangan permainan tersebut. Ini adalah salah satu bentuk kecurangan.

Lalu, bentuk kecurangan lain yang bisa dilakukan di dalam video game adalah bug abuse. Bug abuse itu terjadi ketika sebuah pemain di dalam game memanfaatkan sebuah bug atau glitch di dalam video game agar mereka mendapat keuntungan. Bug atau glitch ini biasa terjadi dikarenakan sebuah kesalahan yang dibuat oleh developer game-nya sehingga hal yang seharusnya tidak terjadi malah jadi terjadi. Dan sama seperti kecurangan yang sebelumnya, Bug abuse ini biasa memberikan sebuah keuntungan kepada pemainnya dan menimbulkan masalah keseimbangan juga  ketika dilakukan di permainan multiplayer. 

Sebenarnya, isu bug abuse ini masih didebatkan sama komunitas gamer, dikarenakan hal ini tidak seperti kasus kecurangan yang biasa. Kasus bug abuse ini sering diperdebatkan karena mereka tidak ada melakukan instalasi program ilegal ataupun program di luar game. Dan juga, karena hal ini didalam game-nya secara asli, maka hal ini bisa diakses secara mudah sama semua pemain. Tetapi hal ini jelas aja tetap termasuk kecuragan dikarenakan beberapa alasan berikut ini.

Pertama, hal ini bisa menjadi kecurangan karena hal ini memberikan sebuah keuntungan bagus yang tidak bisa didapatkan secara normal. Keuntungan ini juga memberikan kelebihan yang tidak terlalu seimbang ke semua pemain karena tidak semua pemain tidak mengetahui tentang glitch tersebut. Pemain yang tidak mengetahui glitch tersebut jadinya mengira pemain yang lainnya melakukan kecurangan dan merasa frustrasi karena itu. Hal inilah yang menyebabkan bug abuse menjadi sebuah kecurangan yang harus diatasi.

Kedua, hal ini juga merupakan kecurangan karena glitch yang terjadi ini merupakan sesuatu yang tidak direncanakan oleh developer-nya. Hal ini menyebabkan sebuah efek bergulir yang pada akhirnya menganggu atau bahkan bisa saja menghancurkan sebuah keseimbangan di dalam game itu. Dan semua hal ini terjadi dikarenakan ketidaksengajaan dan tidak dimaksudkan untuk ditambahkan di dalam gamenya. Jadi hal ini menimbulkan masalah ke pihak developer dan juga ke pihak pemainnya.

Kasus yang terjadi ketika Sea Games 2023 yang kutunjukkan menjadi sebuah pelajaran yang bagus mengenai kecurangan di dalam game. Diharapkan hal ini menjadi sebuah pembelajaran yang bagus untuk semua. Dan juga janganlah mencoba menggunakan bug abuse ketika sedang bermain di game multiplayer.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline