Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Nabil

Mari Berguna melalui apa yang kita miliki dan apa yang kita kuasai

KKN Unram: Sosialisasi Inovasi Metode Tanam Hidroponik Wick di Desa Karang Bajo

Diperbarui: 29 Januari 2022   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi Inovasi metode tanam bersama pemuda Karang Bajo Bayan. Dokpri

Lombok Utara,  Mahasiswa KKN Tematik Universitas Mataram yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik periode 2021-2022 di Desa Karang Bajo, Kecamatan Bayan Lombok Utara menggelar penyuluhan metode tanam hidroponik sistem wick. Kegiatan ini melibatkan pemuda dan masyarakat setempat kegiatan tersebut dan berlangsung selama dua hari berturut-turut di Desa Karang Bajo, dimulai Rabu sampai kamis, (27/1).

Ketua KKN Desa Karang Bajo, Muhammad Nabil menyatakan bahwa "penyuluhan ini penting dilakukan di Desa Karang Bajo sebagai salah satu upaya untuk menjawab permasalahan ketersediaan pangan yang Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) khususnya untuk ketersediaan sayur-sayuran organik bagi masyarakat".

Dalam sosialisasi tersebut dijelaskan tentang pentingnya ketersediaan dan kecukupan pangan pangan yang Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) khususnya untuk ketersediaan sayur-sayuran organik bagi masyarakat. Kemudian, dijelaskan tentang metode tanam sistem wick dimana sistem tanam ini merupakan salah satu sistem tanam paling sederhana dari metode tanam hidroponik. Sistem tanam ini sangat cocok diaplikasikan di Desa Karang Bajo karena di desa ini intensitas curah hujan tidak begitu tinggi pertahunnya. Maka, dengan metode ini dapat mengontrol penggunaan air pada musim kering sehingga kebutuhan air dari tanaman dapat tetap tercukupi.

Selain itu, kelebihan dari metode ini terletak pada media tanamnya yang hanya menggunakan bahan-bahan dari alam dan  ulang seperti sekam dan pupuk Kandang sebagai nutrisi bagi tanaman, sehingga tanaman yang dihasilkan merupakan tanaman organik selain itu  bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengaplikasian metode tanam ini mudah didapat oleh masyarakat karena merupakan bahan-bahan daur ulang.

Selanjutnya, inovasi tanam yang dihadirkan oleh mahasiswa KKN ini juga dapat membantu masyarakat dalam memanfaatkan pekarangan rumah mereka untuk dijadikan lahan tanam karena mengingat metode tanam ini tidak memerlukan lahan yang luas untuk pengaplikasiaannya karena memang sasaran utama daripada inovasi ini adalah rumah tangga karena menggunakan pekarangan rumah sebagai tempat pengaplikasiannya.

Terakhir, dengan diadakan sosialisasi ini diharapkan dapat membantu dan melatih masyarakat desa Karang Bajo untuk mengaplikasikan metode tanam hidroponik sistem wick ini dalam rangka untuk untuk mencukupi kebutuhan dan ketersediaan pangan yang Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), khususnya pada ketersediaan sayur-sayuran organaik. Selain itu dengan sosialisasi ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kesadaran masyarkat akan pentingnya ketersediaan dan kecukupan pangan yang Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) khususnya untuk ketersediaan sayur-sayuran organik . 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline