Lihat ke Halaman Asli

Argumentasi Terhadap Para Pemuda Bangsa Kita

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa minat mahasiswa meneliti rendah? Itulah sebuah pertanyaan yang terdapat dalam media cetak surat kabar kompas di kolom kampus setiap hari selasa.

Menarik untuk dibahas! Maka dari itu, saya ingin berkontribusi argumen secara tertulis lewat media surat kabar kompas yang telah menyediakan komentar dengan tema “Mengapa minat mahasiswa meneliti rendah". Semoga tulisan ini, bisa menjadi instrosfeksi bagi para pemuda bangsa kita dan para mahasiswa untuk berpikir jangka panjang.

Masyarakat kita, khususnya pemuda bangsa kita lebih tertarik kepada hal-hal yang bersifat instant dan fun. Seperti kita ketahui, banyak sekali fenomena yang terjadi dalam waktu sekarang ini. Salah satu contoh nyata kepada hal-hal yang bersifat instant; seperti para pemuda yang mengikuti berbagai jaringan organisasi. Sebut saja seperti organisasi yang sedang trend sekarang ini, seperti jaringan aktifis Negara Islam Indonesia yang berujungnya akan didoktirnisasi menjadi kaum teroris sebagai jihad yang salah. Itu sudah menjadi sebuah contoh gambaran tentang para pemuda kita.

Lebih lanjut. Dalam kenyataanya, para pemuda lebih cenderung kepada hal yang bersifat fun, hanya menekankan kepada hal-hal kesenangan belaka. seperti terjadi pada tanggal 22 april 2011, telah datangnya selebritis trend masa kini, yang bernama Justien Beiber yang bersal dari Negara Kanada. Dalam fenomena tersebut, terdapat sebuah berita, dari sebagaian penonton telah rela berkorban untuk tidak mempersiapkan menghadapi ujian Nasional, bahkan ia rela sampai tidak mengikuti UN demi untuk bertemu dengan sang idolanya selebritis yang bernama Justien. Oleh karena itu, sudah tergambarkan dinamika pemuda masa kini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline