Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Syahrul Adhim

Membaca Hari Ini, Memimpin Hari Esok

Permainan Tradisional Dapat Mengatasi Permasalahan pada Anak

Diperbarui: 15 Mei 2020   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

patilele.com

Nah, perlu diketahui peemasalahan-permasalahan pada anak itu sering terjadi, dalam masalah belajar maupun masalah sosial. Seperti halnya sebuah masalah off task behavior, masalah ini merupakan suatu bentuk perilaku anak yang tiba-tiba muncul selama mengikuti sebuah proses pembelajaran.

Ccontoh bentuknya ialah rasa bosan dan tidak semangat dalam menangkap pelajaran, suka melamun, dan tidak mau mengerjakan saat di kasih tugas, dll. Masalah yang kedua adalah masalah sosial, cenderung masalah ini tidak lain ialah permusuhan dan pertengkaran antara satu anak dengan yang lain, masalah ini dikaranekan timbulnya sifat egoisme dan individualisme pada masa kana-kanak masih menjulang tinggi.[1]

Pada dasarnya permasalahan-permasalahan yang timbul pada anak dapa di atasi dengan cara-cara yang sederhana. Caranya ialah mengajak anak-anak untuk bermain, namun dalam permainannya juga tidak boleh lepas dengan sebuah pembelajaran agar bermainnya juga mendapatkan manfaat.

Berbicara tentang permainanpun sangat beragam macam-macamnya, seperti permainan modern, permainan elektronik, dan permainan tradisional. Tetapi kali ini yang digunakan untuk mengatasi suatu masalah diatas adalah permainan tradisional, karena nilai-nilai positif yang terkandung dalam permainan tradisional banyak sekali serta manfaatnya sangar beda sekali dibanding permainan yang lainnya. 

Adapun saat memulai permainan tradisional cukuplah unik, anak-anak memulainya dengan membaca sebuah mantra, mantranya yakni "hom pim pa alaihom gambreng" kata tersebut sudah melegenda sejak dulu dan kata-kata itu mengingatkan setiap orang pada ceria masa kecil dulu.

Seperti pagi ini, senyum cerah mentari di awal pekan. Satu kelas anak beserta bapak guru berbondong-bondong pergi ke lapangan untuk melakukan sebuah permainan yang unik dimana masa kini sudah tak lagi tampak. 

Bapak Guru menyiapkan peralatan- peralatan yang mau digunakan permainan serta mengatur sistemnya, seperti menyiapkan dua bagian potongan kayu, pada potongan pertama panjang kayunya 40 centimeter dan yang potongan kedua panjangnya 25 centimeter, tak lupa membagi anak-anak untuk dikelompokan, dalam perkelompok ada dua anak, adanya pengelompokan tersebut untuk anak menjadi rukun antar teman, dan menjadi anak lebih solid serta anak yang pendiam menjadi aktif. 

Setelah itu permainannyapun sudah dimulai karena anak-anak sudah di bagi kelompok, pada permainan awal kelompok pertama melawan kelompok dua. Kedua kelompom mengambil posisi yang berhadapan dan nampak kelompok pertama sangat semangat untuk mengambil giliran menjungkit dahulu. Kayu 25 centimeter di taruh pada bagian keeungan tanah, dan yang kayu 40 centimeter sebagai eksekusi untuk menjungkitnya.

Cetak!! jungkitan kayupun terlontar jauh dan kelompok kedua berusaha untuk menangkap kayu yang terlontar akhirnyapun kelompok kedua tidak bisa menangkapnya dan point untuk kelompok satu, giliran menjungkitpun masih belum berubah karena kelompok kedua belum bisa menangkap.

Permainanpun dilanjut dan kelompok satu kembali menjungkitnya, sorak semangat anak-anak  yang belum mendapatkan giliran bermain sangat membantun untuk memabuat panas permainan, dan untuk kelompok dua masih berusaha menangkap jungkitan kayu, dengan ketajaman mata dan ketelitian, akhirnya di tangkaplah kayu itu dengan tangan yang gesit.

Sorak-sorakpun semakin ramai dan cukup keras, karena pada saat ini penentuan siapa yang akan menang diantara  kedua kelompok tersebut. Kelompok kedua bersiap-siap untuk melempaekan ke daerah jungkitan yang mana itu daerah lawan, jika itu bisa tercapai dan masuk ke krungan tanah tersebut maka kelompok satu skor nilainya akan hangus, kelompok kedua sedang berunding siapa yang akan mengambil eksekusi serta setelah itu mengambil ancang-ancang dan akhirnya!!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline