Lihat ke Halaman Asli

Muhammad SutraAdi

Mahasiswa UIN KHAS Jember

Landasan Penting Metode Manhaji dalam Pembelajaran Terjemah Al Quran

Diperbarui: 28 Oktober 2021   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Muhammad Anas Adnan iyalah seorang penemu metode manhaji, dia lahir di desa blimbing kabupaten Lamongan pada tanggal 8 Maret 1946, iya merupakan seorang yang berprofesi sebagai dosen bahasa Arab di universitas Muhammadiyah Surabaya, latar belakang Muhammad Anas Adnan membuat metode manhaji ini berdasarkan dari pandangan sosiologi dan ideologis yang di mana pandangan tersebut sangat mendasar untuk Muhammad Anas Adnan dalam menemukan metode manhaji ini.

Tentunya kita tahu dalam proses penerjemahan Alquran sangatlah sulit dan susah, apalagi kita tidak mengetahui dengan cermat metode yang akan digunakan dalam proses menterjemahkan ayat suci Alquran, untuk itu itu ada beberapa metode yang hadir dalam dunia pendidikan dan proses pembelajaran termasuk metode manhaji ini salah satunya.

Dengan ditemukannya metode manhaji ini dapat membantu seseorang untuk belajar menterjemahkan Alquran dari bahasa Arab ke bahasa lainnya, dikarenakan metode manhaji ini sangat efektif untuk diterapkan dari berbagai kalangan untuk belajar terjemah Alquran, tidak hanya itu saja metode manhaji ini juga bisa sebagai sarana untuk mempermudah dan memperdalam suatu kitab untuk bisa kita pelajari karena metode manhaji ini sangat simpel dan efektif dan bisa digunakan kapan saja dan dimana saja.

Kelebihan metode manhaji ini dapat dilihat dari materinya yang dapat ditempuh dengan waktu singkat sesuai kemampuan peserta didiknya dan metode manhaji ini dapat dilakukan dengan waktu yang cukup fleksibel tergantung kemampuan daya serap peserta didiknya, karena semakin tinggi daya serap maka akan semakin tinggi pula untuk kemampuan belajarnya.

Untuk kekurangan metode manhaji ini yaitu tidak ada alat bantu media pembelajaran karena metode ini hanya menyediakan sumber pembelajaran berupa buku panduan yang terdiri dari 4 juz saja, juga metode manhaji ini kurang cocok untuk diajarkan kepada peserta didik di bawah usia 14 tahun karena metode ini memang diperuntukkan bagi peserta didik yang sudah remaja atau dewasa.

Kita perlu tahu bahwa pendidikan merupakan jati diri sebuah masyarakat karena pendidikan itu melewati satu generasi ke generasi berikutnya, untuk itu tugas kita sebagai pelajar yang akan membawa masa depan yang cerah untuk diri kita dan orang di sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline