Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Andi Firmansyah

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Ilmu Politik

Semangka dan Kemanusiaan

Diperbarui: 5 November 2023   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para demonstran memegang poster bendera Palestina dengan gambar semangka di dalamnya | Foto oleh Yahel Gazit via Time.com

Dalam beberapa minggu terakhir, dan tampaknya memuncak baru-baru ini, semangka telah muncul di mana-mana, terutama media sosial. Para pengguna mengunggah emoji, gambar, dan karya seni semangka sebagai simbol solidaritas terhadap warga Palestina.

Secara historis, mengibarkan bendera Palestina di Israel merupakan sebuah kejahatan. Jadi semangka, yang melimpah secara lokal dan berwarna serupa, telah puluhan tahun menjadi simbol subversif Palestina.

Di media sosial, mengingat isu Palestina-Israel adalah salah satu isu yang paling terpolarisasi dalam sejarah, semangka muncul sebagai upaya untuk menghindari penyensoran online. Tagar seperti #freepalestine kerap dianggap melanggar ketentuan.

Saya pikir, melihat krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung, simbol semangka memang harus mencuat lagi. Rasanya ini adalah momen ketika solidaritas ada dalam benak setiap orang, dan semangka bisa menjadi representasi dari keprihatinan kita semua.

Sejauh ini, penderitaan dan kematian terus bertambah. Sekitar sepertiga dari mereka yang tewas merupakan anak-anak. Unicef bahkan menyebut Gaza sebagai "kuburan bagi ribuan anak-anak". Kita juga harus memikirkan mereka yang bertahan dan trauma.

Sementara itu, air bersih yang tersisa cepat habis, membuat warga Gaza tak punya banyak pilihan selain mengandalkan sumur yang tercemar. Kalaupun mereka selamat dari konflik senjata, mereka berisiko mengalami wabah penyakit yang ditularkan melalui air.

Pengiriman pasokan kemanusiaan untuk menyelamatkan jiwa telah berdatangan, tapi hal ini masih belum cukup guna memenuhi kebutuhan yang terus melonjak. Pasokan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar kian terkuras.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden, demi memungkinkan pengiriman bantuan dan evakuasi secara cepat dan aman, meminta Israel untuk "jeda kemanusiaan". Tapi, menurut kabar terbaru, Israel menolak gencatan senjata dengan alasan bahwa itu menguntungkan Hamas.

Ya, saya pikir ini memang waktu yang tepat untuk meluapkan kemarahan kita tentang krisis kemanusiaan yang terjadi di sana. Kita prihatin dan, sebagian karena letak geografis, merasa tak berdaya untuk melakukan apa pun.

Kemarahan, dalam arti terbaiknya, mungkin akan mendorong kita untuk bertindak. Apa pun itu, termasuk semangka. Ini mungkin adalah gerakan yang lebih sukses dibandingkan seruan politisi dalam hal memengaruhi khalayak di seluruh dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline