Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Andi Firmansyah

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Ilmu Politik

Kebosanan Dapat Meningkatkan Kreativitas (jika Direspons dengan Tepat)

Diperbarui: 25 September 2023   18:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika direspons dengan tepat, kebosanan dapat menjadi katalisator kreativitas | Ilustrasi oleh Shlomaster via Pixabay

Sebagai seorang anak, saya membenci rasa bosan. Saat itu saya tak mengerti bahwa kebosanan adalah fakta kehidupan yang tak bisa dihindari sebagaimana kondisi mental lainnya, baik atau buruk. Meski selalu membuat saya gelisah, saya mulai belajar menerimanya.

Itu terutama ketika saya pelan-pelan menyadari bahwa beberapa ide terbaik saya menetas saat saya mengalami kebosanan.

Hari itu Rabu yang cerah; saya salah mengira jadwal kuliah. Malam sebelumnya dosen saya sudah memberitahu kalau kelasnya akan diundur satu jam dari jadwal yang seharusnya, tapi saya tak membuka ponsel sampai akhirnya tiba di ruangan kelas yang kosong dan hening.

Jika saya pulang lagi ke kos, itu akan sangat melelahkan. Tapi menunggu kelas pun tampak seperti bukan pilihan yang bagus: saya tak membawa buku dan ponsel saya sudah sekarat. Lagi pula, sekalipun baterainya penuh, tak ada yang bisa saya lakukan dengan ponsel saya.

Putus asa, saya pergi ke saung FISIP Unpad dan duduk di sana sendirian. Saat itu pukul setengah delapan dan udara masih sedingin subuh. Saya menyibukkan diri mencari posisi duduk yang nyaman, dan ketika itu selesai, saya benar-benar tak tahu lagi harus melakukan apa.

Pandangan saya tertuju pada kupu-kupu kecil yang mengitari bunga merah. Salah satu tanda kebosanan adalah waktu terasa begitu lambat-- menit demi menit berlalu seperti berjam-jam. Kebalikannya juga benar: ketika mendalami sesuatu, kita kehilangan jejak.

Jadi saya tak bisa mengatakan berapa lama saya telah memerhatikan kupu-kupu kecil itu dan membiarkan pikiran saya mengembara tentang macam-macam hal saat seorang teman menelepon bahwa kelas akan segera dimulai. Saya bergegas pergi dengan semringah.

Di sela-sela presentasi dosen, saya mencuri waktu untuk menuliskan empat ide mentah yang terbetik pada momen kebosanan tadi, salah satunya adalah artikel yang sedang Anda baca ini. Dua sisanya sedang mengalami masa pengeraman, dan satunya lagi tinggal dipublikasi.

Berdasarkan pengalaman tersebut, apa yang ingin saya tunjukkan di sini adalah mengapa dan bagaimana kebosanan dapat berubah menjadi momen kreatif jika kita meresponsnya dengan tepat. Ini mungkin berlawanan dengan intuisi, tapi banyak penelitian ilmiah telah membuktikannya.

Apa yang kebosanan katakan kepada kita?

Kebosanan merupakan sebuah proses kognitif yang membuat kita ingin melibatkan pikiran terhadap sesuatu, tapi tak ada yang memuaskan. Dengan kata lain, ini adalah perasaan tak nyaman ingin melakukan sesuatu, tapi sekaligus tak ingin melakukan apa pun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline