Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Andi Firmansyah

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Ilmu Politik

Bagaimana Saya Mempersiapkan Diri Menghadapi Ujian

Diperbarui: 24 November 2022   04:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kita punya kebiasaan belajar yang tepat, kita dengan sendirinya tengah mempersiapkan diri menghadapi ujian | Ilustrasi oleh StockSnap via Pixabay

Saya tak bisa berpura-pura mengetahui bagaimana mempersiapkan ujian itu seharusnya dilakukan, atau apa yang oleh seorang tutor bijak akan disarankan kepada saya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran saya.

Hal terbaik yang bisa saya lakukan adalah menceritakan beberapa hal tentang upaya-upaya saya sendiri. Apa pun yang mungkin berlaku bagi orang lain, saya punya metode yang saya kira tepat bagi saya sendiri.

Dengan perlahan-lahan, saya menemukan berbagai cara untuk belajar, khususnya dalam menghadapi ujian, dengan kekhawatiran dan kecemasan paling minimum. 

Sebagai mahasiswa Ilmu Politik, saya terus dihadapkan pada beragam teori yang rumit dan kompleks. Berbeda dengan ilmu-ilmu alam yang (sering) punya jawaban pasti terhadap suatu pertanyaan, kami acapkali bermain di wilayah abu-abu.

Terkadang jawaban yang satu tak lebih benar daripada yang lain, tapi ia dikemukakan dengan lebih baik ketimbang yang lain. Kadang pula jawaban-jawaban itu belum pernah ada; kami diminta untuk mengembangkan jawaban kami sendiri atas persoalan tertentu.

Sebagai gambaran, agar metode saya nanti diperlakukan sesuai, kami diberi pertanyaan seperti berikut saat ujian: Apakah teori politik modern normatif (seperti soal liberty dan justice) dapat dijadikan teori universal dalam memandang realitas politik sekarang ini?

Pertanyaan itu begitu singkat, namun menuntut jawaban dengan tanggung jawab yang besar. Saya katakan begitu karena setiap jawaban, yang biasanya berupa esai, menuntut kami untuk berargumen secara kritis dan sistematis.

Berargumen berarti menyampaikan poin dan mempertahankannya, menunjukkan bukti dari pemikiran kritis kami. Lebih jauhnya, kami diminta untuk menimbang pemikiran para tokoh, berpikir logis, dan mengemukakan maksud kami dengan cara yang jelas dan teratur.

Atas dasar itu pula, kebanyakan ujian yang kami terima, baik tengah maupun akhir semester, adalah Take Home Exam. Jadi, sementara ilmu-ilmu eksak acapkali menuntut mahasiswa untuk tutup buku, kami justru dituntut untuk banyak membuka (dan membaca) buku.

Berikut adalah beberapa hal yang saya lakukan dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian.

Membuat jadwal (dengan tetap fleksibel)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline