Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Andi Firmansyah

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Ilmu Politik

Menyingkap Kunci Sabar dalam Menghadapi Masalah Kehidupan

Diperbarui: 28 Juni 2021   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabar dengan sekadar menerima saja tidaklah mudah | Ilustrasi oleh Pexels via Pixabay

Mereka bilang, "Kunci sukses dalam kehidupan adalah sabar." Seruan bersabar pun kini telah dijual murah oleh kebanyakan orang hingga petuah itu nyaris tidak bernilai apa-apa lagi. Orang-orang sudah muak mendengar kata "sabar"!

Kata tersebut seolah menjadi jalan keluar paling mudah saat situasi benar-benar buntu. Bahkan ketika mereka tidak bisa membantu apa-apa lagi terhadap korban nestapa, mereka hanya bisa berkata sabar.

Masalahnya, bersabar itu tidak sesepele yang diucapkan!

Memaksakan diri untuk bersabar tentulah mudah bagi siapa pun. Tetapi kesabaran itu tidak lebih dari segumpal permen kapas yang ditelan air ludah. Ia muncul sesaat hanya untuk menunjukkan kedoknya sebagai kekuatan hati yang sebenarnya teramat rapuh.

Kita tidak bisa berpura-pura untuk itu. Katanya kunci surga adalah sabar. Kunci kemenangan adalah sabar. Kunci kesuksesan adalah sabar. "Ya Tuhan, ajari aku kesabaran. Dan bisakah Engkau cepat mengabulkan itu?"

Kita semua tahu itu! Setiap orang mengucapkannya di kala kemalangan menimpa. Dan jujur saja, Anda begitu suka memasang "nasihat sejuta umat" itu di status WhatsApp, harap-harap mereka akan peduli dengan Anda. Atau jika tidak, Anda cukup tergoda untuk melakukannya.

Pertanyaan pentingnya adalah, apa kunci dari kesabaran itu sendiri?

Hanya sedikit dari kita yang membicarakan kunci bersabar. Selama ini asumsi kita begitu sederhana bahwa bersabar berarti menerima. Kenyataannya, sekadar menerima saja amatlah sulit. Perlu "kunci dari kunci" agar kesabaran yang didambakan itu mudah dicapai.

Sekurang-kurangnya, saya menemukan 5 landasan yang dapat kita jadikan sebagai pijakan dalam menyulut kesabaran.

1. Berusaha untuk mengerti

Menerima tanpa mengerti hanyalah tangga kemenangan yang bersandar pada dinding yang rapuh. 

Sikap pengertian di sini mengarahkan kita pada tahap empati yang merupakan instrumen penting dalam membangun kesabaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline