Gadis bermata biru safir yang anggun, maaf karena aku terlambat mengirimkan balasan. Tapi aku rasa, ini belum terlalu terlambat. Aku sedang berada di pinggiran kota, dikelilingi oleh pohon anggur yang mengingatkanku pada gaun sederhanamu.
Ladang anggur ini adalah milik pamanku, Paman Baron. Dia baik sekali, menjamuku dengan beragam makanan khas pedesaan hingga minuman-minuman dingin yang menyegarkan.
Maksudku, sekarang aku sedang berada di gubuk kecil yang dibangun dari kayu-kayu kuno kecokelatan. Gubuk ini disangga oleh tiang-tiang yang sudah dimakan rayap. Atapnya saja terbuat dari jerami-jerami kering dan keras.
Aku rasa, gubuk ini menjadi tempat berteduh Paman Baron sembari mengawasi ladangnya.
Pertama datang, dia menyambutku dengan pelukan hangat berbau keringat. Kini dia memberiku kertas dan pena agar aku bisa mengirimkan surat balasan untukmu. Kamu juga harus berterima kasih kepadanya, sebab berkat dialah aku bisa menulis surat ini.
Menarik sekali, Aneska. Kau mengirimkan surat padaku hanya untuk bertanya tentang apa itu cinta dan apa perbedaannya dengan rasa suka. Terus terang, aku tidak pernah mencintai apa-apa selain keluargaku sendiri, dan seekor Alcon Biru.
Sekarang semuanya telah menghilang dari kehidupanku, yang tersisa hanyalah seorang gadis bermata biru safir yang mungkin sedang menangis di taman Kalvan tadi sore.
Bukannya aku ingin mengabaikanmu sendirian di sana, tapi aku harus bekerja untuk Paman Baron. Bukannya aku tidak mementingkanmu, tapi persoalan ini berkaitan dengan hidup-matiku. Tapi tenanglah, kini aku bisa memusatkan duniaku lagi padamu.
Nah, kau bertanya padaku tentang apa perbedaan rasa suka dan rasa cinta. Mungkin seharusnya kau bertanya pada seorang psikolog atau motivator, tapi pria sebatang kara sepertiku juga punya pendapatnya sendiri tentang itu.
Aneska yang baik, jika cinta diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang, maka tidak ada yang namanya cinta abadi di dunia ini. Jika cinta hanyalah sekadar perasaan suka, maka cinta abadi adalah omong kosong.
Tidak mungkin seorang manusia dapat menyukai sesuatu yang sama sepanjang waktu. Manusia berjalan dalam siklus yang melingkar sepanjang waktu: mereka menyukai sesuatu dan di waktu kemudian mereka menyukai sesuatu yang lain.