Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Andi Firmansyah

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Ilmu Politik

Apa Itu Cinta dan Bagaimana Kita Bisa Mencintai?

Diperbarui: 22 Februari 2021   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinta bukanlah sesuatu yang datang tiba-tiba | Ilustrasi oleh Ben Kerckx via Pixabay

Pada suatu hari yang mendung, seorang teman menyapa saya lewat WhatsApp dan berkata, "Ndi, aku benar-benar khawatir. Aku dan dia kini tidak memiliki perasaan seperti yang dulu kami rasakan satu sama lain. Aku rasa aku tidak lagi mencintainya, dan dia pun tidak lagi mencintaiku. Apa yang harus aku lakukan?"

"Jadi, rasa cinta itu tidak ada lagi?" tanya saya yang sebenarnya ingin meledak bersama guntur saat itu.

"Benar," katanya, "dan kami tak mau berpisah karena orang tua kami sudah saling menyetujui. Apa saranmu?"

"Cintai dia, kalau begitu."

"Perasaan itu sudah tidak ada lagi," sanggahnya.

"Cintai dia."

"Kamu tidak mengerti? Rasa cinta itu sudah tidak ada lagi."

"Justru itu, cintailah dia."

Setelahnya, dia mengabaikan pesan saya seakan menganggap saya ini bodoh dan tak mengerti. Itu tak sepenuhnya keliru, tapi dia terlalu cepat mengambil kesimpulan.

Saya belum menyelesaikan pesan saya. Karena maksud saya, cinta adalah kata kerja. Perasaan cinta merupakan buah dari cinta itu sendiri sebagai kata kerjanya. Oleh karena itu saya melanjutkan:

"Sahabatku, cinta adalah kata kerja. Perasaan cinta merupakan buah dari cinta, kata kerjanya. Jadi, cintai dia. Layani dia. Berkorban. Dengarkan dia. Berempati. Hargai. Teguhkan dia. Semoga itu tergolong saran yang terbaik."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline