Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Andi Firmansyah

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Ilmu Politik

Bagaimana Cara untuk Memaafkan Rasa Penyesalan?

Diperbarui: 15 November 2020   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyesal lah dengan tepat! | Sumber: pixabay.com

Bayangkan Anda sedang berjalan-jalan di taman yang menawan dan sejuk. Bunga-bunga mengiringi setiap langkah Anda di sana. Ketika Anda melihat sekeliling, di sana ada banyak sekali orang. Hampir tak bisa dihitung. Orang-orang itu adalah diri Anda sendiri di masa lalu.

Anda mendapati diri Anda yang sedang menjalani tahun-tahun sekolah menengah, diri Anda yang menyebalkan ketika kanak-kanak, kemudian diri Anda yang begitu sombong di usia 20-an. Anda akan berbicara dengan diri Anda yang memesona ketika Anda baru saja jatuh cinta untuk pertama kalinya dan merasakan perasaan baru, hubungan yang masih muda. Itu benar-benar terasa sempurna.

Tapi kemudian, akan ada satu "mantan" diri Anda yang ingin Anda hindari. Anda sangat ingat tentang diri Anda yang satu itu. "Mantan" diri Anda yang melakukan hal mengerikan yang belum pernah Anda temukan cara untuk memaafkan diri sendiri. 

Jika akhirnya Anda dipaksa untuk berbicara dengan diri Anda yang itu, Anda akan segera menghukumnya, "Bagaimana kamu bisa melakukan itu? Apa yang kamu pikirkan? Kamu benar-benar bodoh, ya Tuhan."

Semakin lama Anda mengutuk "mantan" diri Anda itu, semakin tenggelam Anda dalam rasa penyesalan. Ini semacam metafora (membosankan) tentang apa yang terjadi ketika Anda mengalami penyesalan. Anda akan mengabaikan dan mengacuhkan semua bagian menarik dalam hidup Anda, karena terlalu mempertajam kesalahan Anda di masa lalu yang selalu menghantui. 

Semakin dalam rasa penyesalan yang Anda miliki, semakin banyak bagian menarik yang Anda lewatkan begitu saja dalam hidup ini.

Penyesalan adalah salah satu bentuk kebencian pada diri sendiri. Jika siapa Anda hari ini adalah puncak dari semua tindakan yang telah mengarahkan Anda hingga saat ini, maka penolakan beberapa tindakan di masa lalu Anda hanyalah penolakan sebagian dari Anda pada saat ini. 

Maksud saya, tak peduli seberapa "baik" diri Anda sekarang, jika Anda masih saja mengutuk pengalaman Anda di masa lalu (meskipun hanya satu pengalaman), itu sama saja Anda mengutuk diri Anda yang sekarang. Semua terdengar sangat logis, bahwa diri kita yang sekarang adalah hasil "bentukan" dari kita di masa lalu.

Membenci beberapa bagian dari diri kita saat ini membuat kita kacau dan ambyar secara psikologis. Dan membenci bagian dari masa lalu kita juga tidak jauh berbeda. Itu menyimpan rasa malu dan dendam. Itu memainkan rasa benci pada diri sendiri. Dan itu membuat Anda benar-benar menarik diri dari keindahan hidup ini.

Tetapi cara untuk berhenti menyesali masa lalu adalah justru dengan tidak mengabaikannya. Maksud saya, kita malah harus mendorongnya. Ini adalah cara untuk melibatkan diri kita sebelumnya, untuk berbicara dengan "mereka" secara langsung dan memahami mengapa "mereka" melakukan semua itu. Dengan cara ini, kita akan lebih bersimpati pada diri kita yang dulu, untuk merawat "mereka", dan akhirnya, memaafkan "mereka".

Seperti metode yang saya sampaikan di awal bagian ini, bahwa saya selalu mencoba "bertemu" dengan diri saya di masa lalu. Ketika saya merasa menyesal atas suatu pengalaman, saya akan berbicara dengan diri saya di masa lalu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline