Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Melestarikan Tanaman Obat Keluarga di Desa Kedungsuren

Diperbarui: 14 Agustus 2024   15:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi

            Desa Kedung Suren, 14 Agustus 2024 – Sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang melestarikan tanaman obat keluarga (TOGA) di Desa Kedung Suren. Program ini bertujuan untuk berbagi kebermanfaatan sekaligus meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya pemanfaatan tanaman obat tradisional sebagai alternatif pengobatan alami sekaligus melestarikan warisan budaya lokal.

            Koordinator KKN, Aden Paiq Muntaz menjelaskan bahwa program ini tidak hanya sebatas penanaman, tetapi juga mencakup edukasi kepada warga mengenai cara merawat dan mengolah tanaman obat menjadi ramuan yang bermanfaat. "Kami ingin memberikan dampak yang berkelanjutan bagi warga Desa Kedung Suren. Selain menanam tanaman obat, kami juga mengajarkan mereka cara mengolahnya menjadi produk yang bisa digunakan sehari-hari," kata Aden dalam wawancara.

            Tim KKN Posko 104 menanam berbagai jenis tanaman obat seperti kumis kucing, binahong, tomat, sereh, lidah buaya, dan kunyit dengan menggunakan barang bekas seperti botol dan galon sebagai wadah tanaman di lahan-lahan kosong milik sekolah serta di pekarangan balai desa.

            Para mahasiswa berharap, melalui program ini, warga Desa Kedung Suren dapat lebih mandiri dalam menjaga kesehatan mereka dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka. "Kami berharap pengetahuan yang kami bagikan bisa diterapkan oleh warga, sehingga mereka tidak perlu bergantung pada obat-obatan kimia untuk masalah kesehatan sehari-hari," tambah Aden

           Kegiatan KKN ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi warga, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian tanaman obat sebagai bagian dari budaya lokal yang harus dijaga. Dengan semangat gotong royong dan kerja sama antara mahasiswa dan masyarakat, Desa Kedung Suren semakin optimis dalam mengembangkan potensi TOGA yang dimiliki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline