Lihat ke Halaman Asli

Rancangan dalam Pendidikan/Pelatihan: Etika dalam Membuat Rancangan Pelatihan

Diperbarui: 10 November 2023   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan memiliki peran yang sangat signifikan, karena dengan adanya pendidikan seseorang dapat memperoleh pengetahuan dari berbagai bidang ilmu. Pendidikan telah menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia, Pendidikan dapat diperoleh melalui jalur formal maupun informal. Jalur pendidikan formal, seperti yang terdapat di perguruan tinggi, memiliki tujuan untuk mencetak individu yang memiliki kemampuan kreatif. 

Namun, untuk mencapai tingkat kekuatan, martabat, kemandirian, dan kreativitas yang optimal, dibutuhkan proses pembelajaran yang komprehensif. Sedangkan Pendidikan informal memiliki tujuan untuk memberikan dan memperluas keterampilan yang didapatkan diluar bangku perkuliahan maupun sekolah, keterampilan ini dapat memperluas literasi dan relasi.

Untuk zaman sekarang banyak Lembaga Lembaga yang sudah melakukan pelatihan pelatihan untuk mengedukasi masyarakat umum, salah satunya Lembaga-lembaga psikologi. Dalam kode etik psikologi wajib hukumnya bagi seorang ilmuwan psikolog atau psikolog membuat rancangan sebelum melakukan pelatihan, karena seorang psikolog bertanggung jawab untuk memastikan pelatihan yang dilaksanakan dapat memberikan pengetahuan yang tepat dan pengalaman yang layak untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan pelatihan selain itu seorang Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi yang bertanggung jawab atas program pendidikan dan/atau pelatihan mengadakan langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bahwa program yang dirancang memberikan pengetahuan yang tepat dan pengalaman yang layak untuk memenuhi kebutuhan.. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan oleh psikolog dalam membuat rancangan sebuah  pelatihan.

  • Seorang psikolog/ilmuwan harus mengambil Langkah yang tepat untuk penjabaran materi sesuai dengan materi yang ingin dibahas,
  • Psikolog dan atau Ilmuwan Psikologi membuat konsep pelatihan harus didasari teori, bukti-bukti ilmiah dan berorientasi pada kesejahteraan peserta pelatihan.
  • Apabila psikolog atau ilmuwan Psikologi menggunakan konsep yang telah dibuat oleh pihak lain, maka hal tersebut sebaiknya mendapatkan ijin penggunaan program tersebut atau setidak-tidaknya mencantumkan nama penyusun konsep peatihan.
  • Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi dalam melaksanakan pendidikan dan/atau pelatihan diawali dengan menyusun rencana berdasarkan teori yang relevan sehingga dapat dipahami oleh pihakpihak lain yang berkepentingan. Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi membuat desain pendidikan dan/atau pelatihan, melaksanakan dan melaporkan hasil yang disusun sesuai dengan standar atau kompetensi ilmiah dan etik.

Jadi dapat disimpulkan, bahwasanya seorang ilmuwan psikolog/psikolog harus memperhatikan etika dalam membuat rancangan sebuah pelatihan, hal ini agar sesuai dengan aturan aturan yang sudah tertulis dalam undang undang kode etik psikologi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline