Lihat ke Halaman Asli

Badai Pasti Berlalu 2.1

Diperbarui: 4 April 2022   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Masa masa berat masih harus dilewati karena hidup akan terus berjalan dengan atau tanpa kehilangan.

Terseok-seok pun masih lebih baik dibandingkan dengan diam di tempat. Move on!

Tahun baru, harapan baru dan kejutan baru. Kalimat yang sering aku dengar dari orang orang.

Dan aku pun meyakini itu, dan berharap tanpa kehilangan lagi di tahun 2021 ini.

Sayang nya, harapan tidak selalu sejalan dengan kenyataan. Awal-awal tahun ini, aku bersama keluarga besar harus menelan pil pahit lagi.

Rasanya, belum padat tanah maqam om ku. Nenek akhirnya menyusul, dipanggil oleh Sang Maha Kasih. Meninggal karena terdampak pandemi covid-19 "katanya".

Terlepas banyak nya tanda tanya "katanya", pil pahit ini lebih membuat ku fokus untuk menelan nya untuk kesekian kalinya.

Menelan pil pahit 3 tahun berturut-turut. Membuat sisi manusia ku ini berteriak. "Ya Tuhan, kenapa terjadi lagi?. Tidakkah ada bahagia untuk makhluk lemah mu ini?. Hamba lelah Tuhan, dengan timpaan duka dan uraian air mata kehilangan."

Kapan badai ini berlalu? Dan berganti menjadi kebahagiaan yang diharapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline