Indonesia terletak didaerah katulistiwa yang panas dan lembab, mengakibatkan terjadinya hari guruh (IKL) yang sangat tinggi dibanding daerah launnya (100 - 200 hari pertahun). Kerapatan sambaran petir di Indonesia juga sangat besar yaitu 12 km2/tahun yang berarti pada setiap luas area 1 km2 berpotensi menerima sambaran petir sebanyak 12 kali setiap tahunnya. Energi yang dihasilkan oleh satu sambaran petir mencapai 55 kwhours.
Berikut beberapa cara untuk meminimalkan risiko kerusakan akibat sambaran petir, yaitu pasang penangkal petir di rumah, lengkapi instalasi listrik rumah dengan surge arrester, mencabut semua steker listrik ketika hujan petir, pangkas atau tebang pohon tinggi di dekat rumah, memasang stopkontak khusus.
Salah satu cara upaya dalam pencegahan sambaran petir terhadap piranti elektronik di dalam rumah ialah pemasangan atap berbahan baja ringan karena dapat menghantarkan listrik dengan baik (konduktivitasnya tinggi), sehingga dapat mengurangi resiko rumah tersambar petir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H