Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Hanafi

Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

Potensi Olahan dari Hasil Pemanfaatan Lahan Basah

Diperbarui: 10 Oktober 2024   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil wawancara/dokri

Nama : Muhammad Hanafi
Nim : 2410416110018
Kelas : C
Dosen Pengampu : Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.
Mata Kuliah : Lahan Basah
Jurusan : S1 Geografi
Fakultas Ilmu Sosial & Politik
Universitas Lambung Mangkurat

Lahan basah merupakan harta karun alam yang kaya, menyediakan air bersih, menjadi habitat bagi beragam flora fauna, dan berperan sebagai area produktif untuk pertanian, perkebunan, dan perikanan. Potensi lahan basah ini sangat besar, terutama dalam menghasilkan komoditas pertanian seperti padi dan singkong.
Padi, misalnya, dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai tinggi seperti beras organik, tepung beras untuk kue, atau bahkan dijadikan bahan baku pembuatan minuman fermentasi. Singkong juga memiliki potensi besar untuk diolah menjadi tepung tapioka, keripik singkong dengan berbagai rasa, atau bahkan dijadikan bahan baku pembuatan biogas. Produk-produk olahan ini tidak hanya meningkatkan nilai ekonomis bagi petani, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas.
Untuk memaksimalkan potensi lahan basah, diperlukan pengelolaan yang berkelanjutan. Penerapan sistem pertanian terpadu, penggunaan pupuk organik, dan pemilihan varietas tanaman yang sesuai dengan kondisi lahan adalah beberapa contoh praktik yang dapat dilakukan. Dengan demikian, kita dapat menjaga produktivitas lahan basah sekaligus melestarikan lingkungan untuk generasi mendatang.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Gambut, Kalimantan Selatan, pemanfaatan lahan basah didominasi oleh pertanian padi dan singkong. Masyarakat setempat telah berhasil mengembangkan berbagai produk olahan, seperti tape singkong dan tape beras. Untuk mengetahui tentang potensi yang ada di kecamatan Gambut dilakukannya wawancara dengan beberapa warga yang ada di 5 desa.

1. Kayu Bawang

Hasil wawancara/dokri

2. Banyu Hirang

Hasil wawancara/dokri

Hasil wawancara/dokri

3. Malintang Baru

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline