Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Munculnya Kaum Khawarij Dan Golongan Syiah

Diperbarui: 2 November 2023   15:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kaum Khawarij dan golongan Syiah adalah dua kelompok dalam sejarah Islam yang muncul sebagai hasil dari perbedaan pandangan dan peristiwa-peristiwa tertentu.

Kaum Khawarij:


Kaum Khawarij adalah kelompok yang muncul pada awal sejarah Islam. Mereka bermula dari perpecahan di kalangan umat Islam pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib, yang merupakan khalifah keempat setelah khalifah pertama, Abu Bakar, khalifah kedua, Umar bin Khattab, dan khalifah ketiga, Utsman bin Affan. Perpecahan ini terutama terjadi karena perbedaan pandangan tentang kepemimpinan dan keadilan.

Kelompok Khawarij menentang Ali bin Abi Thalib, mengklaim bahwa dia telah mengkhianati prinsip-prinsip Islam dan bahwa hanya Allah yang memiliki hak untuk menentukan pemimpin. Mereka menilai bahwa Ali tidak berhak menjadi khalifah dan memandangnya sebagai seorang munafik. Pertempuran Siffin dan Nahrawan adalah dua konflik terkenal antara Ali dan Khawarij. Mereka juga mengadakan pandangan-pandangan radikal terkait dengan hukuman terhadap dosa-dosa besar dan menganggap bahwa mereka memiliki hak untuk menyatakan seseorang sebagai kafir dan mengkafirkan saudara-saudara mereka sendiri.

Ajaran-ajaran utama kaum Khawarij

  • Pemisahan dari Khalifah Ali: Khawarij awalnya adalah pendukung Khalifah Ali, tetapi mereka kemudian memutuskan untuk memisahkan diri dari Ali karena perbedaan pandangan politik.  
  • Takfir (Mengkafirkan): Salah satu ciri khas kaum Khawarij adalah kecenderungan mereka untuk mengkafirkan (menyatakan sebagai kafir) pemimpin Muslim yang dianggap mereka telah berbuat dosa besar atau tidak mengikuti ajaran mereka. 
  • Penentangan terhadap Taqlid: Khawarij menentang praktek taqlid, yaitu mengikuti pemimpin atau otoritas agama tanpa pertanyaan.
  • Kepatuhan Ketat terhadap Al-Quran: Kaum Khawarij mengutamakan Al-Quran sebagai sumber utama hukum dan otoritas, bahkan melebihi hadis dan tradisi. Mereka mengklaim bahwa hanya Al-Quran yang sah sebagai sumber hukum Islam.
  • Pemberontakan dan Radikalisasi: Salah satu ciri khas yang paling mencolok dari Khawarij adalah kecenderungan mereka untuk memberontak secara fisik terhadap pemerintah atau pemimpin yang dianggap tidak mematuhi ajaran mereka.

Aliran-Aliran Kaum Khawarij

Kaum Khawarij terpecah menjadi kelompok-kelompok kecil karena sikap dan perilaku mereka yang Protestan dan masih memberikan perlawanan terhadap penguasa Muslim dan umat Islam pada masanya.Kelompok tersebut ialah

  •  Al-Muhakkimah Kelompok aslinya terdiri dari murid-murid Ali.
     Mereka menerima trade-off antara perasaan bersalah dan ketidaksetiaan, dan mereka memperluas maknanya sehingga mereka yang melakukan dosa berat digolongkan sebagai kafir.
  •  Al-Zariqah Kelompok ini merupakan kelompok yang muncul setelah jatuhnya kelompok Al-Muhakkimah.
     Kelompok ini  lebih ekstrim dibandingkan dengan kelompok Al-Muhakkimah, mereka membunuh siapapun yang ditemuinya dan mengaku beragama Islam namun tidak sependapat dengan Al-Zariqah.
  • Al-Najdah Najdah berbeda dengan kedua golongan di atas.
     Menurut mereka, yang melakukan dosa besar menjadi kafir dan kekal di neraka adalah umat Islam yang tidak sependapat dengan kelompoknya. Di Al-Khawarij, kelompok inilah yang pertama kali memunculkan paham taqiah, yakni menjaga rahasia dan tidak mengungkapkan keyakinan terhadap keselamatan diri sendiri. Menurut mereka, Taqiah tidak hanya berupa perkataan tetapi juga berupa perbuatan.
  • Al-Ajaridah Mereka adalah pengikut  Abd Al-karim Ibn' Ajrad yang menurut Al-Syahrastani adalah salah satu sahabat Atiah Al-Hanafi.Al-Jaridah  lebih lunak, karena menurut  mereka hijrah bukanlah  suatu kewajiban seperti yang diajarkan Nafi Ibnu Al-Azra dan Najagh melainkan hanya suatu keutamaan.
  • Al-Sufriah Pemimpin kelompok ini adalah Zaid Ibn Al-asfar.Menurut mereka, mereka tidak jauh berbeda dengan kelompok Al-Azariqah.
  • Al-Ibadiah Kelompok ini  paling moderat dibandingkan kelompok Khawarij lainnya.

Golongan Syiah:

Golongan Syiah muncul sebagai kelompok yang mendukung hak kepemimpinan Ahlul Bait, yaitu keluarga Nabi Muhammad, untuk memimpin umat Islam setelah kematiannya. Perbedaan ini mulai muncul segera setelah kematian Nabi Muhammad. Kelompok Syiah percaya bahwa Imam Ali, sepupu dan menantu Nabi, seharusnya menjadi khalifah pertama, sementara mayoritas umat Islam (yang kemudian menjadi Sunni) memilih Abu Bakar.

Pengikut Syiah meyakini bahwa imam-imam keturunan Ali memiliki otoritas spiritual dan politik yang lebih tinggi daripada khalifah-khalifah Sunni. Mereka memandang Ali dan imam-imam keturunannya sebagai pemimpin yang memiliki pengetahuan dan otoritas ilahi yang diberikan oleh Allah. Syiah memiliki pemahaman teologi dan tata ibadah yang berbeda dengan golongan Sunni.

Jadi, baik Khawarij maupun Syiah muncul sebagai hasil dari perpecahan dalam komunitas Muslim awal terkait kepemimpinan dan pandangan teologi, dan mereka membentuk kelompok-kelompok yang memiliki keyakinan dan praktik berbeda dalam Islam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline