Kau berdiri didepan dengan penuh kecongkakan, lalu kau hendak mengafirmasi kepatuhan,
manggut adalah maumu, manut adalah inginmu,
benar salah ucapanmu itulah titahmu yang harus di terimah,
Kritik adalah musuhmu, kau benci orang yang mengkritik, kau benci orng berargumen sekalipun argumen itu konstruktif,,,
Kau tak perlu logika bahkan kau tega mengebiri hak yg fundamental bagi setiap orang...
Kau anggap dirimu sebagai sumber kebenaran sehingga tindakan dan ucapanmu harus di terimah sebagi kebenaran, padahal kau bukan Tuhan, wah sepertinya kau harus belajar filosofi kepemimpinan.
Kau tak mencerminkan kepemimpinan sejati dalam dirimu, kau lebih tepat di sebut penguasa sejati karna pemimpin itu arif, bijak, adil dan jauh dari diskriminasi.
di lingkunganmu kau ciptakan spoil sistem yg seharusnya merit sistem, tapi apa mau di kata, Egomu mendahului realitas, Bahkan karna Egomu, hukum tak kau indahkan......Sekian.. Terimah ini sbg puisi biasa, jangan baper....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H