Lihat ke Halaman Asli

Desain Botol Plastik Bak Lego yang Mudah Digunakan Kembali

Diperbarui: 7 Juli 2018   14:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah merupakan permasalahan yang paling sering kita lihat dan dengar. Sudah banyak cara, upaya atau usaha untuk mengurangi sampah. Dari berbagai macam sampah yang sering kita temui, tentu kita tahu bahwa sampah anorganik merupakan sampah yang paling sulit didaurulang kembali. Sampah anorganik tersebut bisa merupakan plastik belanjaan, plastik bungkus makanan, dan yang paling sering ditemukan adalah botol plastik minuman kemasan.

Namun, bagaimana jika desain dari kemasan tersebut justru membuat para konsumen yang telah menggunakan merasa sayang untuk membuang botol tersebut karena keunikan desain botol? Inilah suatu ide dan gagasan yang hendak dikembangkan oleh mahasiswa Departemen Teknik Mesin UNDIP, yaitu Muhammad Ikhsan, Muhammad Iqbal Mudzakky, dan Daniel Dwi Putra Wibowo melalui Program Kreativitas Mahasiswa atau disebut PKM tahun 2018 ini.

this-5b4064d116835f2dad00d492.jpg

Melalui ajang Program Kreativitas Mahasiswa ini yang sudah diumumkan serentak di seluruh Indonesia pada bulan April lalu, Universitas Diponegoro berhasil menduduki peringkat 5 terbanyak berdasarkan hasil seleksi proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 Bidang untuk pendanaan tahun anggaran 2018 oleh Kemenristek Dikti sejumlah 140 proposal, Ikhsan dkk berhasil menyematkan namanya menjadi salah satu peserta yang lolos pendanaan melalui idenya yang diberi nama Rubicks (Reusable Bottle For Bricks)

Rubicks (Reusable Bottle for Bricks) merupakan sebuah model botol plastik kemasan minuman yang memungkinkan ketika botol tersebut digunakan sebagai tempat minuman kemasan ready-to-drink dan minuman tersebut telah habis dikonsumsi, sampah botol tersebut bisa langsung digunakan sebagai bata penyusun tanpa perlu melalu proses daur ulang yang sangat panjang.

rubicks-for-draftas-5b4062decf01b41f9b0ab663.jpg

Dengan bentuknya yang unik, Rubicks dapat disusun bak mainan lego yang dapat disusun-susun menjadi sebuah bangunan sederhana. Rubicks memiliki bagian-bagian yang memiliki masing-masing fungsi. Seperti contoh bagian-bagian penting yaitu bagian pengunci (interlocking) untuk menyambungkan botol arah vertikal dan penyambung bawah (below interlocking) untuk menyambungkan botol arah horizontal.

qweqweqwe-5b40655ccaf7db1b87235bd3.png

Cara penggunaan ulang botol ini sangat cepat dan cukup mudah. Ketika minuman dari botol ini habis konsumsi botol Rubick dapat langsung digunakan kembali menjadi bata penyusun. Pada dasarnya botol ini kosong dan berisi udara, namun material pengisi Rubicks dapat diganti-ganti sesuai dengan kebutuhan. Seperti contoh jika kita ingin membuat dinding yang kuat, Rubicks dapat diisi dengan semen, tanah liat, atau pasir, sedangkan jika ingin membuat dinding yang dapat meredam suara, Rubicks dapat diisi dengan bahan kain wol, atau serabut kelapa. 

Setelah Rubicks dikumpulkan dan diisi material pengisi, maka botol tersebut dapat langsung disusun sesuai kebutuhan. Susunan botol Rubicks dapat didukung dengan bahan atau struktur penguat seperti penambahan semen dan besi kolom atau alat pengikat lainnya sehingga menjadi struktur dinding yang kuat.

Melalui konsep, rancangan dan desain yang telah dikembangkan ini, harapannya Rubicks bisa menjadi sebuah produk solutif di masa depan dalam hal penggunaan kembali sampah plastik yang ada di dunia sekaligus memberikan mencanangkan sebuah ide pembangunan berbasis daur ulang sampah. Pada akhirnya produk ini akan menjadi sebuah solusi dalam mengurangi sampah jangka panjang dan jangka pendek.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline