Lihat ke Halaman Asli

Apakah Pancasila Masih Relevan sebagai Ideologi Negara dan Bangsa Indonesia?

Diperbarui: 15 September 2021   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila,sebagai ideology dan falsafah bangsa Indonesia telah ditetapkan sejak bangsa ini menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Pancasila tidak hanya sebatas pernyataan formal di atas kertas,tapi juga dimaknai sebagai jiwa dan budaya bangsa Indonesia.Mengapa demikian,karena intisari yang ada di dalam tubuh Pancasila merupakan rangkuman dalam kehidupan sehari-hari di kultur bangsa Indonesia.

Dasar atau fondasi Pancasila sudah tumbuh jauh sebelum Pancasila dirumuskan oleh para Founding Father kita.Jika suatu fondasi telah terbangun sekian lama mengapa relevansi tersebut masih selalu dpertanyakan oleh kita.Bangsa ini telah banyak mengalami berbagai rintangan dan tantangannya pasca merdeka baik dari luar maupun dari dalam.

Berbagai kejadian atau peristiwa kerap kali mengancam keutuhan dari bangsa ini mulai dari agresi militer,konfrontasi dengan Negara lain,G30/S PKI,hingga era reformasi.

Namun, segala tantangan dari masa ke masa yang dihadapi Republik ini justru semakin menguatkan bagaimana bangsa ini dapat berdiri dengan kokoh dalam setiap tantangan yang ada.Hal ini seharusnya menyadarkan kita akan kesaktian serta kekuatan dari sebuah fondasi bangsa ini yaitu PANCASILA.

Dalam pandangan saya, Pancasila bukan hanya sebagai dasar Negara akan tetapi juga menjadi tembok pelindung,perisai serta tuntunan kita untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.Keraguan terhadap Pancasila merupakan sebuah sikap yang tidak mendasar dan tidak ideal.

Keraguan tentang relevansi Pancasila dimasa kini dan dimasa depan menunjukkan kurangnya sikap nasionalis.Pancasila selama ini telah terbukti merupakan ideology yang sangat ideal dan tepat untuk mempersatukan ragam yang ada di negeri tercinta kini.

Namun,kita harus jujur dan terbuka bahwa pengamalan dari Pancasila kini cukup memperihatinkan apabila dibiarkan secara terus-menerus.

Saya mengamati ada beberapa perilaku dan sikap yang bias mengancam kedaulatan serta melemahkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Saya mengamati proses politik kerap kali menimbulkan sentiment-sentimen negative bagi persatuan kita.Proses Politik seringkali mengangkat tema-tema yang justru menimbulkan polarisasi dan fanatisme yang berlebihan.

Akibatnya terjadi distorsi atau perubahan di masyarakat yang saling membeda-bedakan berdasarkan pilihan politik yang pada akhirnya meninggalkan polemic di masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline