Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam kelompok MMD 54 berhasil memberikan inovasi besar bagi Desa Ampelgading, Blitar. Mereka berhasil membangun lima lampu tenaga surya yang dipasang di area perhutani desa tersebut. Sebelumnya, daerah perhutani di Desa Ampelgading belum memiliki penerangan sama sekali, sehingga kehadiran lampu tenaga surya ini menjadi yang pertama dan sangat dinanti.
Muhammad Fian Al Fanani, mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Kimia yang bertanggung jawab atas program kerja ini, menyatakan bahwa ini adalah langkah nyata yang perlu diambil untuk memajukan desa. "Lampu tenaga surya memiliki daya 300 watt dan dilengkapi sensor otomatis yang akan menyala pada malam hari. Lampu ini mampu menyala hingga 15 jam," jelasnya.
Keberhasilan ini tidak hanya membawa penerangan bagi desa, tetapi juga memberikan manfaat ekonomis. Dalam sehari, lampu-lampu ini dapat menghasilkan daya hingga 22,5 kWh, yang setara dengan penghematan biaya listrik sekitar Rp 31.000 per hari.
Inisiatif ini mendapat apresiasi dari warga setempat. Mereka merasa sangat terbantu dengan adanya penerangan di malam hari, terutama di area perhutani yang sebelumnya gelap gulita. Keberadaan lampu tenaga surya ini tidak hanya meningkatkan keamanan, tetapi juga kenyamanan bagi para warga, khususnya warga Desa Ampelgading, Blitar.
Program kerja ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Keberhasilan kelompok MMD 54 dari Universitas Brawijaya ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan perubahan positif yang signifikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H